My Blog List

Saturday 13 March 2010

Petualangan Aji, Part 3

8

Selesai acara onani kami nonton televisi menenangkan diri. Pembicaraan pun semakin lancar soal pengalaman sex. Rupanya Kevin ini sering juga ngentot ama pelacur. Sedangkan Mas Bayu sudah semua cewek manis di kantornya yang pernah merasakan hajaran kontolnya. Baik yang sudah menikah maupun yang masih gadis. Dasar kacau mereka ini.

Aku semakin horny aja, tapi tetap saja tak ada tanda-tanda. Lagi asik-asiknya cerita, Dino pulang. Akhirnya kami tersadar kalau ini sudah jam 11 malam. Wajahnya terlihat sangat lelah, emangnya jalan-jalan sejauh apa mereka sampe lelah begitu.

Lalu aku dan Mas Bayu pamit kembali ke kamar kami. Tanpa sepengetahuan Kevin dan Mas Bayu aku sempat meremas kontol Dino, dan berbisik kalo aku horny banget. Tapi jawabannya mengagetkan aku, dengan berbisik juga dia menjawab, “Jangan hari ini, aku capek banget. Grace minta jatah sampe 5 kali tadi,” katanya.

Pantas aja dia baru balik jam 11 malam dan kelelahan. Rupanya tadi dia pesta sex dengan Grace rupanya. Sialan, kepalaku puyeng karena nafsu tak tersalur. Gimana nih?

9

Meskipun kesal, terpaksa aku kembali ke kamarku menyusul Mas Bayu yang sudah lebih dahulu ke kamar. Kepalaku, baik atas apalagi yang bawah, rasanya nyut-nyutan nahan nafsu. Sial banget aku. Mas Bayu sih, pake bikin acara onani bareng-bareng, akhirnya aku jadi pengen banget ngentot. Si Dino sih enak dia, udah dapat jatah dari pacarnya si Grace, nah aku gimana dong?

Akhirnya aku gak bisa tidur. Konsentrasiku untuk tidur buyar. Gimana gak buyar coba, masa dengan cueknya Mas Bayu tidur disebelahku hanya pake celana dalam doang. Udah gitu dia tidurnya cuek banget lagi. Masak aku dipeluknya seperti memeluk guling saja. Tanpa merasa berdosa sesekali digesek-gesekkannya kontolnya yang gede itu ke tubuhku. Waduh makin gila rasanya aku.

Kalau begini terus, bisa-bisa aku nekat ngerjain dia. Gak bisa dibiarkan nih. Pelan-pelan aku menggeser tubuhku mencoba melepaskan diri dari pelukannya. Setelah berhasil lalu aku membalikkan tubuh, tidur membelakanginya. Tapi sebentar saja aku lepas darinya. Tak sampai lima menit kemudian, tiba-tiba aku merasakan dia kembali memelukku dari belakang. Kontolnya yang gede itu terasa mengganjal di buah pantatku. Sial.......Aku jadi ngaceng total. Dan aku rasa kontolnyapun dalam keadaan ngaceng juga saat itu. Mimpi apa sih dia. Pasti mimpiin si bule sexy tadi.

Tak tahan dengan perlakuannya itu, aku pun mulai mengambil kesempatan. Pelan-pelan dengan lembut, ku goyangkan pantatku menggesek kontolnya. Aku rasa dia terpancing dengan gesekan itu. Kurasakan pantatnya mulai bergoyang menyeimbangi goyanganku. Tanganku mulai ikut bermain, ku elus-elus paha putih mulusnya yang berbulu-bulu halus itu. Goyangannya makin hot. Dan aku mendengar desahan nafasnya yang tak beraturan di telingaku. Kok bisa sih dia masih tetap tertidur dalam keadaan begini? Mungkin karena dia pikir ini hanya mimpi saja, pikirku.

Aku semakin terangsang dan ingin memanfaatkan kesempatan ini lebih jauh. Pelan-pelan aku geser tubuhku agar bisa berhadapan dengannya. Aku ingin bergesakan sambil memandang wajahnya yang ganteng. Betapa terkejutnya aku ketika aku telah berhadapan muka dengannya, ternyata Mas Bayu sudah terbangun, dan dia tersenyum padaku. "Enak ya?" katanya dalam desahan nafasnya.

10

"Mas....," aku kaget. Refleks kuhentikan goyanganku, lalu mencoba bergeser menjauh darinya. Tapi dia menahan geseranku, pinggangku ditariknya untuk kembali merapat dengan tubuhnya. Dia terus menggesek-gesekkan kontolnya di kontolku. Kontol kami berdua masih terbungkus dalam celana dalam ketat.

"Mas homo ya," bisikku dan kembali mulai menggesekkan kontolku kembali.

"Ssstttt..." katanya menyuruhku diam. "Memangnya cuma homo aja yang bisa begini?" tanyanya. Ketika aku akan membuka mulutku menjawab pertanyaannya itu, dia melumat mulutku dalam-dalam. Rupanya dia tak menghendaki jawaban dariku. Kami pun saling melumat. Lumatannya benar-benar bergairah dan menggairahkanku. Lidahnya menari-nari dalam mulutku.

Tiba-tiba dia menghentikan lumatannya. Dilepaskannya tubuhnya dari tubuhku. Dia turun dari tempat tidur berdiri tegak dengan batang kontol besar yang mencuat keluar dari celana dalam sempitnya. Dipandanginya tubuhku yang terlentang pasrah dan kebingungan di ranjang empuk itu. Dengan terburu-buru dibukanya celana dalamnya. Kontolnya melompat keluar dari celana dalam sempitnya. Lalu ditariknya kedua kakiku ke pinggir ranjang. Dengan kasar dilepaskannya celana dalamku. Dia mau permainan yang kasar rupanya.

Semakin banyak hal yang tak terduga kuketahui dari Mas Bayu ini. Kalau dalam keseharian dia seperti pria ganteng yang baik. Namun ternyata dalam masalah sex dia sangat binal, baik dengan pria maupun wanita.

Kini aku dalam keadalan bugil total telentang pasrah dengan paha mengangkang lebar didepannya. Segera dia berjongkok di tepi tempat tidur. Kemudian digenggamnya batang kontolku. Aku lihat wajahnya sangat bernafsu memandangi kontolku. "Aku suka dengan kontol besar milik remaja-remaja ganteng kayak kamu ini..." katanya dengan suara bergetar. Selanjutnya kontolku telah masuk kedalam mulutnya. Aku merasakan kontolku disedotnya dalam-dalam sambil lidahnya menyapu batang kontolku dalam mulutnya. Aku mengerang-erang keenakan akibat perlakuannya itu. "Argh..................."

Aku merasa spermaku akan memancar-mancar keluar akibat sedotannya itu. Namun dia begitu nakal. Tak dibiarkannya aku memancarkan spermaku. Sambil menyedot dengan mulutnya, batang kontolku diremasnya kencang sehingga spermaku tertahan dalam batang kontolku. Aku merasa melayang-layang akibat perlakuan nakalnya itu. Aku menjambak-jambak rambutnya menahan rasa nikmat di tubuhku. Aku tak peduli apakah dia kesakitan atau tidak dengan jambakaanku itu, tapi itukan karena kelakuan nakalnya juga sehingga secara refleks aku menjambaknya. Siapa suruh dia sedot kontolku kayak gitu.

Erangan nikmatku semakin bertambah keras saja membahana dalam kamar hotel itu. Tangannya yang satu lagi mulai kurang ajar menyodok-nyodokkan dua jarinya ke dalam lobang pantatku yang sudah basah dengan keringat. Aku merasakan geli-geli enak di sekitar rongga pantatku yang penuh dengan bulu itu. Shit....arghhhhhhhhhhhhh. Tubuhku sampai berguncang-guncang merasakan sensasi-sensasi di sekitar selangkanganku.

"Entot aku...entot ekuhh......ohhhhhh....sekharangkk.............." teriakku padanya. Tapi kayaknya dia masih asik bermain-main dibawah sana. Tak dipedulikannya teriakanku. "Orghhhh....orghhh.......orgh.........Massshhh........ oghhhhsh...Bayuhhhh.......entohtghh...akugh....."teriakku kembali padanya. Tapi jawabannya hanya tatapan mata yang menggodaku. Seolah-olah berkata, masa baru gitu aja udah nyerah. Ohhh, sialan juga cowok ganteng ini.

Tapi aku memang udah gak tahan, bukannya nyerah, coba bayangin aja deh, sudah hampir 20 menit kontolku dan lobang pantatku dikerjainya. Wajar kan kalo udah gak nahan.

"Masshh...ohohohhhhhhh...plisssssshhhh........aghrggg.........akuhhh gak nahgannn lagi nigh....ohhh....," aku memohon padanya dengan terengah-engah. Meskipun sepertinya kurang ikhlas, Mas Bayu lalu melepaskan kontolku. Lalu dia bangkit dan mengambil posisi menindihku. Kini dia tengkurap diatas tubuhku dengan menumpukan badannya yang kekar, liat berotot itu dengan kedua tungkai kaki dan tangannya. Panggulku diganjalnya dengan bantal, lalu pahaku ku kangkangkan lebar-lebar.

Dengan bantuan tangan kirinya diarahkannya kepala kontolnya ke lobang pantatku. Kurasakan geli ketika kepala kontolnya yang bulat itu mulai menembus rongga pantatku yang penuh bulu dan basah kuyup oleh keringat. Betapa aku merindukan saat-saat kepala kontol menembus lobang pantatku. Aku teringat pergumulan ku terakhir kali dengan Dino. Betapa mesra sekali saat itu. Dino menumppahkan spermanya dalam lobang pantatku dan akupun demikian. Kami melakukannya dari jam 8 malam hingga siang. Hanya beristirahat karena kelelahan dan untuk makan sebagai pengganjal dan minum susu juga minuman suplemen sebagai penambah tenaga. Setiap detik begitu berharga ketika itu, karena setelah pergumulan terakhir itu Dino berkata kami tak usah mengulanginya lagi. Dino mencium bibirku lama sekali saat itu. Kemudian bersama Mang Diman ia menjeput tuan dan nyonya ke bandara.

Mas Bayu menyipitkan matanya saat berusaha memasukkan senti demi senti batang kontolnya ke dalam lobang pantatku. Sepertinya Mas Bayu kesusahan menyarungkan kontol miliknya dalam sarung lobang pantat milikku. Meskipun aku sudah sering bersenggama dengan Dino, tapi aku yakin lobangku memang masih sempit. Karena saat bersenggama dengan Dino lebih sering aku yang menyodominya dibandingkan Dino menyodomiku.

Sedikit demi sedikit batang kontol itu menyelusup kedalam lobang pantatku. Setelah semuanya masuk Mas Bayu membuka matanya, kemudian mencium bibirku. Sambil mencium bibirku pelan-pelan dia mulai menggoyangkan pantatnya maju mundur dengan lembut. Aku bisa merasakan betapa seretnya batang kontol Mas Bayu menggesek rongga pantatku. Aku mengerang keenakan akibat sensasi gesekan yang seret itu.

"Aseeeekkkkkkkk......." kataku dalam hati.

Aksi tarik sorong batang kontol Mas Bayu mulai meningkat tempo dan frekuensinya. Semakin lama semakin cepat dan gerakannya semakin kasar. Batang kontolnya semakin dalam menancap di dalam rongga pantatku. Mulutnya juga semakin kasar melumat mulutku. Lidahku disedot-sedotnya. Ludahku dihisapnya. Ahhhh...nikmatnya. Aku bisa membayangkan betapa kepayahannya istri Mas Bayu menghadapi kebinalannya ini. Sedangkan aku yang cowok dengan stamina oke saja kewalahan menghadapi hajaran kontolnya.

Lagi keenakan menikmati sodok tarik kontolnya di pantatku tiba-tiba Mas Bayu berputar arah 180 derajat. Kontolnya tidak dilepaskannya dari lobang pantatku. Kini kepalanya berlawanan arah dengan kepalaku, kedua kakinya kini berada disebelah tubuhku. Mau apa dia? tanyaku dalam hati. Tanpa melepaskan kontolnya tiba-tiba dia menyuruhku menungging, lalu melalui selangkanganku Mas Bayu kini sudah berada dibelakangku. Dia mau doggy style rupanya.

Kini aku menungging dengan kepala menghadap pintu kamar, sementara dibelakang Mas Bayu terus melancarkan tarik sodoknya. Aku masih terus mengerang-erang. Kini sambil menggenjotku dia juga mengocok kontolku yang besar. Belakang leherku dilumat dengan lidahnya.

Mataku terpejam-pejam dan juga mendelik sesekali, menahan kenikmatan itu. Saat mataku mendelik, tatapanku lurus ke arah pintu pintu kamar serasa tak percaya aku seperti melihat gerendel pintu berputar. Lo, apa aku lupa menguncinya tadi. Karena aku yang belakangan masuk kamar maka Mas Bayu menyuruhku mengunci, mungkin karena kepalaku pusing aku lupa.

Hanya sesaat gerendel itu berputar, lalu didepan pintu nongol kepala Dino yang berbisik memanggil namaku, "Ji....." katanya. Hanya sesaat karena bisikan itu terhenti dan Dino melotot, kaget dia melihat aksi ngentot ala anjing kami.

Bersambung.........

No comments:

Post a Comment