My Blog List

Monday, 20 January 2014

Diperkosa di villa

Villa milik Mas Teguh letaknya strategis di atas bukit. Sehingga dari jendela villa itu dapat dilihat pemandangan ke daerah sekitarnya yang indah dengan jelas. Penghuni villa itu hanya tiga orang, yaitu Mas Teguh [seorang Kolonel] pemilik villa, aku [yang berstatus dimiliki Mas Teguh sebagai budak sex atau sex slave], dan Rahman yang sudah diminta secara resmi kepada orang tuanya untuk diurus oleh Mas Teguh!Meskipun aku sudah jadi budak Mas Teguh tapi aku masih diizinkan bekerja sebagai Satpam di sebuah Production House. Pada waktu cerita cabul sadis bejat sialan ta'i ini ditulis, Rahman kuliah di UT [Universitas Terbuka]. Dengan demikian Rahman bisa bekerja di villa sambil melanjutkan kuliahnya.Biaya kuliah, buku-buku, dan keperluan pendidikan dia lainnya ditanggung sepenuhnya oleh Mas Teguh. Pada kenyataannya, selain Rahman diurus oleh Mas Teguh,diberi makan,minum,pakaian,tempat tinggal, uang saku, dan biaya sekolah, Rahman juga sering dihajar dan disiksa dengan kejam oleh Mas Teguh! Kami selalu disiksa dalam keadaan bertelanjang bulat! Bahkan kalau Mas Teguh sedang berada di villa,kami dipaksa bertelanjang bulat dan tidak diizinkan oleh Mas Teguh berpenutup selembar benang pun juga! Alasan Mas Teguh : "Penghuni villa ini laki-laki semua. Buat apa badan dan kontol kalian harus ditutup-tutupi segala!" Baik Rahman maupun aku sendiri tiap kali selesai disiksa, kami juga diperkosa Mas Teguh, dipaksa mengisap kontol beliau yang besar[blow job] atau lobang pantat kami [bo'ol] juga disodomi dengan kontol beliau! Anehnya Rahman tidak pernah jera atau mau kabur dari "pelukan" Mas Teguh! Mungkin saja Rahman memang menikmati siksaan dan perkosaan yang dilakukan Mas Teguh dengan kejam di luar batas peri-kemanusiaan itu atau bisa jadi Rahman belum punya pilihan lain yang lebih baik! Apa lagi di zaman susah seperti sekarang ini! Ta'i! Kalau aku, memang sudah menyerahkan jiwa ragaku pada Kolonel Teguh. Beliau berhak mau melakukan apapun juga kepadaku, bahkan kalau beliau mau memotong kontol dan biji pelerku pun beliau bisa dan beliau berhak. Termasuk beliau juga berhak dan boleh saja membunuh aku kapanpun dan dimana pun!Pada dasarnya seorang budak memang tidak ada harganya dan tidak ada gunaya untuk dibiarkan tetap hidup kecuali hanya untuk jadi sasaran pelampisan nafsu syahwat saja! Mas Teguh hanya sekali-sekali datang menginap di villa,rata-rata 2 - 3 kali seminggu.Kalau beliau datang ke villa tentu tujuan utamanya adalah mau melampiaskan nafsu sex sejenisnya dan memuaskan dorongan nafsu sadisnya pada aku dan Rahman! Mas Teguh mempunyai isteri dan anak demi karir militernya.Tapi untuk memenuhi "hasrat aslinya" beliau memelihara aku dan Rahman sebagai orang piaraan yang dipakai sebagai sasaran pelampiasan nafsu sex sejenis dan dorongan nafsu sadisnya! Ta'i! Anak dan isteri beliau tinggal bersama beliau di rumah pribadi yang terletak di suatu kota yang jaraknya sekitar dua jam naik mobil dari villa!Mungkin juga keberadaan villa itu dirahasiakan oleh Mas Teguh kepada keluarga beliau. Bagaimana Mas Teguh bisa memiliki villa itu,aku tidak tahu dan tidak berani bertanya. Tapi villa itu dirancang sedemikian rupa dan jika diamati maka villa itu mirip sebuah benteng [fortress]. Jika sudah memasuki halaman villa maka praktis hanya ada dua pintu masuk [entrance] ke dalam bangunan villa itu, yaitu pintu depan dan pintu garasi. Semua jendela villa itu berterali besi yang bentuknya dirancang indah, berbentuk bunga atau binatang. Di bagian dalam villa ada halaman yang luas dan terbuka tetapi dikelilingi oleh tembok tinggi yang bagian atasnya dilengkapi dengan kawat duri yang bergulung-gulung. Jika ada orang yang mau mencoba menerobos kawat duri itu pasti dijamin kulitnya akan luka, sobek dan berdarah! Agaknya memang villa itu sudah dirancang agar orang yang berada di dalam villa itu pun sukar kalau mau kabur begitu saja dari villa! Di halaman belakang villa itu ada kolam renang, sedikit lapangan rumput dan ada teras yang biasa digunakan untuk duduk-duduk dan makan.Mobil dari dalam garasi dapat masuk ke halaman itu untuk dicuci atau diperbaiki jika perlu. Rahman bertugas memelihara dan juga membersihkan villa dengan baik, termasuk memelihara kolam renang. Jika dalam memelihara atau membersihkan villa kedapatan ada kesalahan meskipun sedikit saja,pasti Rahman akan dihajar Mas Teguh sebagai hukuman! Setiap kali baru tiba di villa maka yang pertama dilakukan beliau adalah inspeksi seluruh villa. Beliau berdua Rahman berkeliling villa.Mas Teguh sudah mengenggam cemeti dan Rahman bertelanjang dada.Jika ada kesalahan Rahman,Mas Teguh tinggal menghajar tubuh Rahman dengan pecutnya! Kalau kesalahan Rahman dianggap Mas Teguh cukup banyak,maka setelah inspeksi,Rahman masih akan disiksa lagi. Mula-mula Rahman disuruh telanjang bulat kemudian dipaksa push up, sit up dan pull up sampai ratusan kali hitungannya. Kalau Rahman tidak mampu mencapai hitungan yang ditetapkan Mas Teguh,maka Rahman harus memenebus kekurangan itu dengan merasakan lecutan cemeti. Jika Mas Teguh mengharuskan push up,sit up, pull up 500X,tapi Rahman hanya mampu 350x, maka sisa-nya akan ditebus dengan lecutan cemeti Mas Teguh yang selalu diayunkan dengan sepenuh tenaga dan kekuatan otot-otot beliau yang kekar dan selalu diperkuat dengan latihan beban intens serta gerakan karate itu! Pernah juga sebagai hukuman, Rahman dipaksa Mas Teguh lari di jogging track villa! Rahman harus berkeliling ratusan putaran sampai Rahman jatuh pingsan kelelahan! Waktu Rahman jatuh pingsan kelelahan,Mas Teguh masih saja tega mencambukinya sampai tubuhnya penuh lebam dan lecet berlumuran darah seggaarrr bercampur keringat. Sehingga tubuhnya yang hanya dibalut jock strap minim buatan Calvin Klein itu tampak berkilat dengan garis-garis merah akibat lecet berdarah! Kalau Mas Teguh masih belum puas juga dan Rahman masih sadar,tidak pingsan maka tubuh Rahman akan digantung dan dipentang telanjang bulat di tiang rekstok yang juga berfungsi juga sebagai tiang penyiksaan. Dalam keadaan terpentang dan telanjang begitu Rahman akan diberi bermacam-macam siksaan oleh Mas Teguh,seperti:puting susunya disundut dengan api rokok,solder listrik panas, lilin panas atau kontol biji peler,ketiak dan lobang pantatnya di berikan sengatan listrik[disetrum].Hampir selalu Rahman akan semaput jatuh pingsan kalau disiksa dengan kejam-sadis seperti itu oleh Mas Teguh! Jika Mas Teguh menghajar aku atau Rahman dengan cemeti, maka setiap lecutan beliau pasti akan meninggalkan lecet berdarah dan setiap kali kami baru disiksa Mas Teguh maka semua luka-luka di tubuh kami harus "diobati" dengan cara mengolesi luka-luka dengan alkohol atau yodium tinctur. Tentu saja luka diolesi alkohol atau yodium tinctur pedihnya luarr biasa!Bahkan lebih pedih dari rasa nyeri waktu kulit itu dibikin lecet oleh lecutan cambuk. Tapi "pengobatan" itu harus dilakukan! Kata Mas Teguh : "Setiap luka harus segera diobati, supaya tidak kena infeksi!" Menurut perkiraanku, Mas Teguh mengharuskan luka lecet akibat lecutan cemeti agar diobati atau diolesi alkohol atau yoium tinctur sekedar untuk memuaskan nafsu sadis beliau saja! Beliau pasti menikmati pemandangan "indah" waktu melihat kami kelojotan, menggelinjang kesakitan, atau tampak kaget saat luka lecet kami tersentuh alkohol atau yodium tinctur. Tentu saja yodium tinctur terasa lebih perih jika dioleskan ke luka dibandingkan dengan alkohol!Beliau juga tahu itu! Beliau pula yang akan menentukan kapan luka kami harus diolesi dengan alkohol dan kapan dengan yodium tinctur.Kalau nafsu sadis beliau sedang memuncak maka beliau akan mengatakan : "Dioles dengan yodium saja" Jika begitu keputusannya maka aku merasa seperti disambar petir karena luka lecet dioles yodium tinctur PERIIIIHNYA LUAR BIASA! Jika berada di villa dan Mas Teguh sedang tidak ada di villa, aku dan Rahman harus bertelanjang dada dan mengenakan celana boxer. Di bawah boxer Rahman harus mengenakan kancut yang minim buatan Calvin Klein.Semua "aturan" ini dibuat Mas Teguh dan aku mau pun Rahman diharuskan mengikutinya! Semua pakaian dan kancut yang kami pakai berdua [termasuk pakaian seragam Satpam yang aku pakai] dibelikan Mas Teguh. Bahkan kancut dan jockstrap [supporter]yang kami pakai berlabel Calvin Klein buatan luar negeri dan harganya mencapai US 50,-sepotong [Kalau dibeli di luar sale atau obral akhir musim.Kalau sedang sale bisa lebih murah]. Entah dari mana Mas Teguh mendapatkan pakaian, kancut dan juga alat-alat siksa[sex toys] buatan luar negeri yang semua disimpan di gudang tempat kami disiksa [torture chamber]. Alat-alat siksa itu selalu dipakai beliau untuk menghajar aku dan Rahman. KEGIATAN DI HALAMAN BELAKANG VILLA Sebagian besar kegiatan penghuni villa dilakukan di halaman belakang itu yang cukup mendapatkan aliran udara segar. Ada juga bagian halaman yang dipakai untuk tempat latihan beban dan tempat meletakkan mesin-mesin olah raga.Tempat itu tak berdinding, tetapi mempunyai atap.Sehingga mesin-mesin olahraga dan barbel tidak kehujanan atau kepanasan! Di halaman belakang juga ada semacam jogging track yang kadang-kadang dikelilingi Mas Teguh dan aku sambil jogging beberapa kali agar jumlah jarak-nya bisa mencapai 5 km. Mas Teguh amat menyukai halaman belakang yang penuh privacy itu.Bahkan meja makanpun ditempat-kan di teras belakang.Pada malam hari Mas Teguh memilih untuk tidur di bagian belakang villa itu. Sehingga praktis kamar tamu, kamar makan, living room dan ketiga kamar tidur di villa itu tidak pernah dipakai.Yang terpakai dari bangunan villa itu hanya kamar mandi, WC serta dapur dan tentu halaman belakang villa itu saja! Pada malam hari,bagian belakang villa itu diberi penerangan yang cukup dan jika dianggap perlu dapat diatur penerangan yang temaram sehingga suasananya terasa amat romantis! Jika Mas Teguh dan aku sedang berada di villa maka halaman belakang villa itu juga merupakan tempat melakukan kegiatan sex sejenis dan sado-masochist. Tiang yang biasa digunakan untuk rek-stok atau pull up, bisa berganti fungsi menjadi tiang penyiksa atau tiang pencambukan [whipping post]. Aku dan Rahman sering digantung Mas Teguh atau dipentang di tiang penyiksaaan itu untuk dihajar dengan cemeti atau diberikan berbagai siksaan untuk memuaskan nafsu sadis Mas Teguh. Jika beliau sudah puas menyiksa dan sudah amat terangsang setelah melakukan foreplay sadis menggunakan tubuhku dan tubuh Rahman, barulah kami dientot, dicabuli atau diperkosa beliau! Di salah satu sudut halaman belakang ada dua gudang, satu di antaranya merupakan kamar siksa [torture chamber]!Kalau Mas Teguh ingin menyiksa aku atau menghajar Rahman [in private] dengan cara-cara yang sangat kejam dan di luar batas-batas peri-kemanusiaan maka akan dilakukannya di dalam kamar siksa!Kamar siksa itu juga tempat Mas Teguh menyekap aku dan Rahman, kalau beliau sedang berselera ingin menyekap kami!Kamar siksa itu sudah dirancang sedemikian agar kedap suara [sound proof]. Sehingga kalau aku atau Rahman berteriak-teriak kesakitan waktu sedang dihajar oleh Mas Teguh, suara kami tidak akan terdengar dari luar! Ada beberapa hobby Mas Teguh yaitu : olah-raga, menyiksa dan memperkosa lelaki, serta telanjang bulat! Jika sedang berada di villa sudah pasti beliau akan menikmati hobby beliau yang terasa bernuansa amat militeristik itu! Beliau pernah berkata : "Kalau sehari aja aku nggak nyiksa orang rasa-nya hidupku ada yang kurang!" KALAU ADA MAS TEGUH HARUS BERTELANJANG BULAT Jika Mas Teguh berada di villa selalu beliau telanjang bulat. Seperti aku sudah ceritakan Aku dan Rahman pun juga dipaksa harus telanjang.Kami hanya diizinkan memakai pakaian kalau akan ke luar villa atau kalau ada tamu.Kami masih boleh mengenakan kancut[supporter atau jockstarp] yang amat minim [mamximum exposure] buatan Calvin Klein, kalau kami akan latihan beban! Selama di villa pada malam hari, Mas Teguh tidur di halaman belakang bertelanjang bulat di bawah langit - tentu saja kami juga harus mengikuti beliau! Bahkan jika hujan lebatpun,kami dilarang mencari tempat berteduh.Maka jadilah kami bertiga basah kuyup bertelanjang bulat dan kedinginan di bawah hujan. Untuk mengurangi rasa dingin biasanya Mas Teguh menyuruh kami bertiga berpelukan di bawah hujan lebat dan bertelanjang bulat!Jika dalam keadaan berpelukan telanjang begitu Mas Teguh terbit nafsunya, maka kontan saja lobang pantat kami disodomi beliau! Ta'i!

No comments:

Post a Comment