BIRAHI 2 POLISI (Bag.1)
Briptu. Ajie (26 tahun) adalah seorang polisi muda di sebuah kota kecil. Wajahnya sangat tampan sebagai seorang polisi, mungkin lebih cocok sebagai model atau bintang sinetron. Tubuhnya yang 175cm/65kg, sangat proposional dan berkulit putih. Sebagai seorang polisi muda, ia kurang suka dengan kehidupan di kota kecil. Ajie cenderung menyukai kota besar beserta hiruk-pikuknya. Oleh sebab itu, ajie lebih sering bosan ketika tinggal di kota tersebut. Tapi, kebosanan ajie tak berlangsung lama. Bermula saat ia berkenalan dengan teman sekantor yang sudah cukup lama tinggal di kota tersebut. Namanya Bripda. Joko, anggota polisi yang masuk dalam kesatuan Brimob dan berusia tak jauh dengan ajie, 28 tahun. Orangnya memang kelihatan agak garang selayaknya anggota brimob, namun sebenarnya ia orang yang ramah dan kadang lucu. Perawakannya sangat gagah, dengan tb/bb 177cm/70kg dan berkulit sawao matang, Joko terlihat sangat manly dan macho. Mungkin karena dia suka olahraga teratur, sehingga badannya sangat berotot. Saat mengenakan seragam warna cokelat, atau seragam hitam khas anggota brimob, joko terlihat sangat macho, sekaligus menggairahkan. Dan satu lagi, Bripda. Joko selalu mengenakan celana ketat yang membuat tonjolan di antara dua pahanya terlihat besar. Ah.. Sejak kenal pertama kali, Ajie sudah mulai nyaman berteman dengan joko. Mungkin usia di antara mereka yang tidak berbeda jauh, sehingga bisa cepat akrab. Awalnya mereka suka menghabiskan waktu luang bersama. Muter2x kota naik motor atau sekedar makan bareng. Makin lama hubungan mereka makin akrab. Mereka saling memperhatikan satu sama lain, terutama joko yang sanget perhatian kepada ajie. Contohnya adalah joko tak lupa selalu mengingatkan ajie untuk tidak lupa makan. Dari hal-hal kecil, mereka semakin akrab dan dekat. Pada suatu hari, joko mengajak ajie untuk bertandang ke rumahnya untuk menginap. Joko berkata kalau orang tuanya sedang pergi, jadi ia minta ditemani. Ajie tanpa berpikir dua kali, langsung menyetujuinya. Malam itu, mereka habiskan waktu dengan mengobrol di depan televisi. Joko hanya mengenakan sarung dan kaos ketat warna abu-abu khas polisi. Dengan kaos ketat tersebut, joko menjadi sangat seksi. Dadanya terlihat menonjol. Sedangkan ajie, masih mengenakan baju seragam. Setelah kurang lebih satu jam, mereka sepertinya bosan liat televisi, lalu joko mengajak nonton film porno. “jie, bosen neh liat tivi. Mau gak kalo diganti liat vcd?” tanya joko. “ganti aja, aku juga dah bosen. Emank ada film apaan?” “ya ada, liat aja ntar!” kata joko sambil bangkit dari tempat duduknya, trus ke kamar untuk ambil film. Tak berapa lama, ia sudah kembali dengan beberapa keping vcd. “film apaan sih?” tanya ajie penasaran. “udah, liat aja, ntar juga ngerti”. Ajie pun menyerah dan duduk manis menunggu joko memutar vcd. Akhirnya film pun mulai. Ajie langsung kaget. “gila!ternyata bokep!bilang kek dari tadi, kenapa malu-malu?” serbu ajie. “hahahahaha..siapa yang malu. Aku cuman bikin surprise aja” canda joko. “kamu memangnya sering nonton begituan ya?” tanya ajie. Joko yang ditanya cuman senyum-senyum sambil terus ngliatin adegan film yang makin panas. Lalu mereka berdua terdiam karena terkesima dengan adegan di film. Adegan film saat itu menyajikan seorang laki-laki kulit hitam yang kontolnya super gedhe sedang main belakang dengan seorang perempuan. “gila!kontol kok bisa segedhe itu ya?” komentar keluar dari mulut ajie. Diikuti dengan komentar selanjutnya. “apa gak sakit ya tuh lobang?dimasukin kontol segedhe terong?”. Joko yang mendengar komentar ajie, tak menjawabnya. Lalu, tanpa ajie sadari, joko sudah duduk di dekatnya. “kayaknya enak tuh maen seperti itu” celetuk joko. “enak gimana!pasti sakitlah. Kontol segedhe itu dimasukin ke lobang yang kecil, apa namanya kalo gak bikin sakit?” ajie mendebat omongan joko. “tapi, benaran enak kok!nikmat bgt!” “kok bisa tau?emank pernah gituan” tanya ajie yang sambil memandang mata joko dan hanya di jawab dengan senyum penuh arti. “mau nyobain?” tanya joko gantian, sambil meraba paha ajie. Ajie hanya terdiam karena bingung dengan sikap joko. Lalu, tangan joko makin liar, sekarang sudah berada di sekitar selangkangan ajie. “jok, apa maksud ini?” akhirnya ajie menanyakannya. Namun belum sempat ia bertanya lagi, joko malah semakin berani. Ia mencorongkan kepalanya dan mencium bibir ajie. Ajie sangat kaget dibuatnya, namun untuk beberapa saat ajie hanya terdiam lagi. Kurang dari satu menit, ajie tersadar dan melepaskan diri dari joko. “gila!apa yang kau lakukan jok?” tanya ajie sambil berdiri menjauhi joko. Joko yang dari tadi belum mengatakan apapun, membenahi duduknya. Kemudian ia mengatakan sesuatu: “aku suka kamu jie” kata joko. “maksudmu?” tanya ajie. “ya..suka!seperti layaknya laki-laki yang suka ama perempuan.” “kamu becanda khan?gak mungkin!” bantah ajie. Ajie semakin menjauh dari kursi dimana joko duduk. “ini benar jie” “gak, kamu cuman maen2x,becanda khan?” ajie mengatakan sesuatu yang bisa membuatnya tenang sendiri. Lalu joko pun bangkit mendekati ajie yang masih terpaku. “ini benar jie, tulus, aku suka kamu!” lalu setelah ia mengatakan itu, ia meraih tubuh ajie. Ia rangkul pinggang ajie dan ia mencium bibirnya lagi. Beda dengan yang tadi, sekarang ajjie sudah tidak memberontak. Meskipun awalnya ajie masih terdiam, namun karena ia merasakan sensasi yang lain, ia pun membalas ciuman joko. Sekarang mereka berciuman sambil memainkan lidah mereka, sangat panas. Tangan mereka pun tak mau kalah, meraba tubuh satu sama lain. Puas berciuman, mereka menghentikan aksinya. Kemudian, joko melepaskan pakaiannya satu demi satu. Di awali dengan melepas kaos ketatnya, lalu diikuti dengan melepaskan sarungnya. Ternyata dari tadi joko tidak memakai celana dalam, sehingga setelah sarungnya lepas dari tubuh joko, sekarang ia pun telanjang bulat. Ya, joko sekarang telanjang bulat di depan ajie. Tubuh joko sangat seksi. Tubuhnya yang berotot, dengan kulit sawo matang, dada bidang yang dihiasi bulu-bulu halus yang makin ke bawah makin lebat dan berpusat ke area kontolnya. Dua puting besar berwarna coklat, terlihat menghiasi dadanya. Dan yang paling menggetarkan ajie adalah kontol joko sangat besar!!. Saat masih tidur, kontol joko berukuran 11cm dengan bulu jembut yang sangat lebat. Tubuh joko memang sangat menawan. Ajie yang melihat itu, jadi terangsang, ia heran mengapa ia suka dengan tubuh joko. Untuk beberapa saat mereka sama-sama terdiam, kemudian joko mendekati ajie. Ia mulai dengan mencium belakang leher ajie. Ough…sensasi kenikmatan yang baru akan dimulai, dirasakan oleh ajie. Pagutan joko di lehernya membuat birahi ajie seketika menjadi naik. Kemudian joko berhenti dan meminta ajie yang menciuminya. Ajie lalu memulainya dengan menciumi dada joko. Dua puting joko yang berwarna hitam ketat, ia sedot dan pelintir. Jok hanya mendesah pelan saat putingnya dihisap. Ough… lalu bibir ajie makin kebawah, sekarang ia jongkok tepat dihadapan kontol joko. Awalnya ia hanya menjilatinya, sehingga kontol joko yang masih tertidur, bergelantungan ke kanan ke kiri. Lalu ajie mulai memegang batang joko. Ia kocok pelan, buah zakarnya ia raba, sehingga lama kelamaan kontol joko membesar menjadi sekitar 19cm, sangat besar berwarna hitam kemerahan mengkilat serta jembut hitam lebat di sekitarnya. Sangat indah!ajie sampai terkesima dan mulai menyukai permainan ini. “kamu suka jie” tanya joko. “gedhe banget jok!kayak pentungan!” “hehe..suka ya?kalo gitu emut aja” pinta joko. Lalu tanpa ba bi bu lagi, ajie langsung melumat kontol joko yang super gedhe. Ajie coba memasukkannya ke dalam mulut, sampai mengenai rongganya, dan karena kontol joko yang terlalu besar, sampai-sampai tidak semua batang kontol joko bisa masuk. Saat kontol sudah di dalam mulut, ajie menyedotnya dalam-dalam. “oughhh…shit,ough…!” joko mendesah pelan saat ajie mulai menyedot kontolnya. Ia merasakan nikmat. Tangannya yang memegang kepala ajie, sesekali menjambak-jambak rambut ajie saat tak kuat merasakan nikmat. Jembut joko yang lebat dan ikal, menebarkan bau maskulin yang merangsang ajie. Ia menyibak jembut tersebut dan membauinya dengan hidung. Ajie tidak merasa jijik maupun geli dengan itu semua, ia terlihat sangat menikmati kontol dan jembut joko. Aji semakin lama semakin bisa menikmati kontol joko. Ia kocok dengan tangan dan ia masukkan ke mulut, lalu saat berada di dalam mulut, ia sedot kuat. Ia lakukan berulang, sambil tangannya meraba buah peler joko. “ough…ough…sedot jie, lebih dalam, ah…”. Sedotan ajie makin liar!dan akhirnya, setelah kurang lebih 15 menit, joko akan merasakan orgasme. “oh jie, lagi jie…ah…!” joko meminta ajie supaya lebih cepat. Ajie pun mempercepat tempo kocokan dan sedotannya, hingga akhirnya… “ouuuuggggh……..” crot…crot…crot.... cair kental keluar dari kontol joko dan muncrat ke wajah ajie. “ough..oh..oh..” joko mendesah merasakan sisa-sisa nikmat sambil mengatur nafasnya. Setelah puas kontolnya di sedot ajie, joko duduk untuk istirahat. Saat itulah ajie hanya memandang tubuh joko yang telanjang bulat dan bersimbah peluh, sedang joko setengah berbaring di sofa. Cukup lama ajie memandang tubuh joko. “kenapa jie, kok diem saja?” tanya joko penasaran melihat sikap ajie yang aneh. Ajie tak menjawab. Dia hanya menundukkan kepala. Mungkin ada sedikit rasa penyesalan atas apa yang sudah ia lakukan tadi. Tak berapa lama, Joko paham dengan perasaan ajie. Lalu ia bangkit dari sofa dan mendekati ajie. Ia masih telanjang, dengan kontol yang udah lemas dan bergelantungan ke kanan kiri saat ia berjalan. Setelah dekat dengan ajie, joko mencoba meraih tubuh ajie, namun yang ia tuju malah membalikkan badan. Joko tak kehabisan akal, ia mendekap tubuh ajie dari belakang. Tangannya ia lilitkan di pinggang ajie, bibirnya langsung menyosor leher dan bagian belakang telinga ajie. Sontak ajie kaget dengan birahi yang juga naik. Sambil tangannya meraba dada ajie, joko mendesah pelan di telingan ajie. “tau gak, kamu seksi banget. Aku pingin nge-sex denganmu” kata joko dengan nada merayu. Kemudian ia menarik balik tubuh ajie, sehingga sekarang mereka berhadap-hadapan. Sambil tersenyum, joko melepas satu demi satu kancing baju ajie dan kemudian ia membukanya. Setelah itu, ia juga menarik celana panjang dan celana dalam ajie. Sekarang ajie sudah telanjang bulat. Tubuh ajie terlihat lebih putih dibanding joko, namun tidak sekekar joko. Pandangan ajie masih kosong, mungkin ia masing bingung dengan apa yang terjadi dan joko lakukan. Ia sepertinya pasrah. Bahkan saat joko menuntunnya untuk rebahan di sofa panjang, ia pasrah. Sekarang ia terlentang di atas sofa dengan tubuh telanjang tanpa sehelai benang pun seperti bayi yang baru lahir. “tubuh kamu benar-benar membuat aku terangsang” kata joko sambil memandangi tubuh ajie dengan penuh nafsu. Lalu, ia pun memulai aksinya. Ia menciumi ajie mulai dari bawah, ia menjilati kakinya, naik ke atas hingga sekarang sampai ke kontol ajie. Kontol ajie gak terlalu panjang di banding dengan punya joko, namun kontol ajie punya diameter yang lumayan. Joko memegang batang kontol ajie, lalu ia jilati dengan lidahnya. Pelan namun pasti, kontol ajie makin membesar. Sekarang sudah menegang. Joko pun makin semangat untuk mengocok dan menyedotnya. Ajie yang dari tadi masih diam, sekarang sudah mulai merespon. Ia merasakan kenikmatan, sesekali ia merenguh pelan. Joko sangat menikmati kontol ajie. Joko sangat mengerti akan kenikmatan, sehingga ia menservis ajie dengan sangat perhatian. Ia kocok pelan, lalu mulai ia percepat. Kontol ajie dimasukkan ke mulut, dikeluarkan, disedot. “ah…ah..” ajie menggelinjing setiap kali medapat sensasi yang nikmat. Joko memompa mulutnya dengan sekuat tenaga, sambil tangannya merogoh lobang anus ajie, sehingga membuat ajie semakin tak karuan. “ough..ah…”. Joko makin mempergiat aksinya, namun sebelum mencapai klimaks, ia menghentikan sedotannya. Ajie terlihat sedikit kecewa. Joko menghentikan aksinya karena ingin menjliati seluruh tubuh ajie. Mulut dan lidahnya makin naik, ke perut dan sampai ke dada. Ia pelintir pelan puting kanan ajie, sedangkan puting kiri ia sedot. “ough.., jok!” ajie mendesah lagi. Bibir joko makin naik, sekarang ia berada di leher ajie, ia memagut sampai bunyi cipokan yang cukup keras dan meninggalkan tanda merah di leher ajie. Ajie menggeliat setiap bibir joko menjilati setiap bagian tubuhnya. Kemudian, Joko menindih tubuh ajie. Sambil terus menciumi leher dan bibir ajie, sekarang kontol joko sudah berada di atas kontol ajie. Sekarang, dua tubuh manusia sejenis yang telanjang bulat itu sudah saling menindih. Bibir mereka saling berpagutan dan saling menggesek kontol mereka satu sama lain sehingga menimbulkan rasa nikmat. Kontol mereka yang sudah sama-sama tegang saling bersentuhan dan bergesekan. Gerakan tubuh mereka naik turun sambil terus berciuman. Keringat mereka bercucuran dan saling bercampur satu sama lain. “ah..ah..ah..ough…” nafas mereka saling memburu seperti sedang berlarian. Hanya bunyi desahan nafas tak karuan dan erangan nikmat saja yang terdengar. “ough..ough...” joko yang berada di atas terus memacu gesekan kontolnya di atas kontol ajie. Gerakan joko semakin liar, sesekali tangannya meremas-remas puting ajie sehingga membuat ajie semakin keenakan. Ajie yang baru pertama kali merasakan ini semua, seakan sudah terbiasa dan bisa meladeni permainan joko. “ah..ah...ah..” rintihan ajie yang ditindih joko. Kedua tangannya ia naikkan di dekat kepala. Ciuman joko kadang sampai ke arah ketiak ajie yang ditumbuhi sedikit bulu. Dengan penuh nafsu, joko menjilati ketiak ajie yang basah. “ough...ough...”, joko terus dan ajie terus menerus memburu nafsu birahi mereka. Gerakan badan mereka, naik –turun, ke kanan ke kiri, untuk meraih sensasi kenikmatan. Lama kelamaan, gesekan telah membuat kontol mereka menjadi panas dan akan mencapai klimaks. Ajie sepertinya yang keluar duluan. “jok, aku mau keluar!!!” lalu joko makin mempercepat gesekan kontolnya di atas kontol ajie. Hingga akhirnya,.. “ough…ougggghhh…ahhh..!!” ajie setengah berteriak saat pejuhnya keluar. Pejuh ajie sampai membasahi kontol dan selangkangan joko yang masih mengesek cepat. Akibat pejuh ajie, daerah sekitar kontol menjadi licin, namun itu tak membuat joko mengendurkan gesekannya, ia malah makin mempercepat. Tidak selisih jauh dengan ajie, joko akhirnya mau mencapai klimaks. “jie, mau keluar juga nih!” setelah itu ia berdiri dan jongkok di atas atas kepala ajie, dan mengacungkan kontolnya yang sudah siap menembak, tepat di dekat kepala ajie. Joko mengocok sebentar kontolnya, dan lalu… “ough…oouuugggghhhh..!! crot…crot..crot...joko tidak bisa menahan diri saat meraih kenikmatan, ia berteriak dengan kencang. Pejuhnya yang kental, muncrat tepat di kepala ajie. “ough...ough...shit!” joko terus memegangi kontolnya yang sedang merenda nikmat dan terus memuntahkan pejuhnya. Ajie yang berada di bawah, menerima pejuh joko dengan senang hati. Mereka berdua sudah bercinta dengan sekuat tenaga, sehingga menghasilkan kenikmatan maksimal. Setelah puas, joko merebahkan diri menindih ajie. Sambil terus mengatur nafas, ia memandang ajie sambil tersenyum. Ajie pun membalas senyuman tersebut.
Bersambung
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment