My Blog List

Saturday 13 March 2010

Petualangan Aji, Part 6

17

Tidurku rasanya tak nyaman. Aku merasa ranjangku tidur bergoyang-goyang. Kubuka mataku untuk mengetahui apa yang terjadi. Dasar. Kulihat diatas ranjang Dino sedang asik men-doggy style si Kevin. Gila, belum puas juga mereka ini. Kulihat jam, sudah pukul 06.00 pagi. Nekat. Gimana kalo si Grace bangun.

Kevin menungging mengerang-erang sementara dibelakangnya Dino menggenjot dengan penuh nafsu. “Hoh..hoh...hoh...hoh...hoh...hoh...,” suara napas Dino dan Kevin. Kulihat tak ada Mas Bayu di atas ranjang. Dari kamar mandi terdengar suara shower. Mas Bayu lagi mandi rupanya.

Aku beranjak ke kamar mandi mau kencing. Setelah kencing aku kembali ke kamar. Kulihat kini Kevin gantian menggenjot Dino dengan gaya duduk memangku. Ngentot memang membuat orang ketagihan, kataku.

Kedua cowok ganteng itu benar-benar tak memperdulikan sekitarnya. Hari sudah hampir pukul 07.00 pagi. Mas Bayu dan aku sudah selesai mandi. Kini kami berdua asik menonton televisi. Sementara Dino dan Kevin masih asik mengentot.

Suara erangan, desahan, teriakan mereka bersahut-sahutan mengalahkan suara Bayu Sutiono yang sedang menyampaikan Liputan 6 Pagi. Sesekali aku dan Mas Bayu melirik mereka. Kini posisi mereka adalah Dino tidur tengkurap mengangkang dengan bantal diletakkan dibawah perut. Lalu Kevin menindihnya dari belakang. Kudengar Dino menyakan komentar Kevin mengenai posisi itu.

“Gimana Vin, enakahh??”

“Ohhhooooohhhh, bangethhh Din. Jepit bangethhhhhhhh, sempitttt, ohhhh’” jawab Kevin

“Gak percumah Vin, gak percumah.......oh guahhhhhhh pacarin kakakhhh loghhh.... ama Gracehh...gua dapat elo jugaha...akhgggggggg..................., yess dalam...dalem gituh....ohhh...yesssss.,”

“Dalemhh, beginihhhgg.....beginihg......????” tanya Kevin

“Lagihhhh.........aghhhhhhhhhhhh, lagihhhhhhhh,”

Aku tersenyum mendengar ceracau ngawur mereka. Mereka terus melanjutkan pergumulan itu hingga mereka tumpahkan sperma masing-masing.

Aku gak tau apa yang bakalan terjadi selanjutnya. Masih hari pertama saja kami di Bali sudah demikian seru kejadiannya. Setelah ini apalagi ya yang bakalan terjadi?

18

"Akhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh……………………….,” teriakan kenikmatan milik Kevin memenuhi ruangan kamar hotel. Sementara kudengar Dino mengerang-erang keenakan. Selanjutnya suara deru nafas kedua remaja ganteng itu sahut menyahut saling memburu. Aku dan Mas Bayu yang sedang asik menonton Liputan 6 Pagi di SCTV hanya tersenyum saja mendengar suara-suara mesum itu. Tanpa memperdulikan pertarungan mereka berdua, kami asik nonton, menyeruput kopi panas dan roti bakar serta ngobrol. Tadi petugas house keeping yang mengantarkan kopi dan roti bakar ini terpaksa aku larang masuk untuk mengantarkan sarapan itu langsung ke kamar. Gila apa mengijinkannya masuk, sementara di atas ranjang sedang bergulat dua cowok. Kulihat tadi petugas house keeping yang mengantarkan sarapan kami agak sedikit bingung ketika aku langsung menyambut sarapan diluar kamar dan menutup pintu. Dia minta ijin untuk masuk karena sekalian akan membersihkan kamar katanya. Aku katakan padanya untuk kembali satu jam lagi saja. Dia sedikit bingung, untuk menghindari kebingungannya berkelanjutan aku ngobrol basa-basi dengannya. Apalagi petugas house keeping ini oke juga lo. Aku rasa tak ada ruginya kan ngobrol dengannya. Namanya Andre, tinggi putih dan sikapnya macho. Jadi model kayaknya dia bisa deh. Katanya dia lulusan D3 Pariwisata yang kampusnya terletak di Bintaro, Jakarta. Kalau ada kesempatan pengen juga aku ngerjain dia. Hehe.

Dari obrolanku dengan Mas Bayu aku tahu kalau ternyata dia sering juga melakukan hubungan seksual sesama jenis. Kehidupan kosmopolitan Jakarta ternyata sudah biasa dengan prilaku sex menyimpang para eksekutif muda dengan dalih variasi sex.

Kevin sudah orgasme kayaknya. Kulirik sekilas ranjang tempat tidurku yang sudah awut-awutan. Posisi Kevin menindih Dino sambil mulutnya menjilat dan menggigit punggung Dino sedangkan dibawah pantatnya mengempot karena sedang menekan kuat-kuat kontolnya ke dalam lobang pantat Dino yang putih. Kevin sedang menikmati semburan spermanya dalam lobang pantat Dino.

Tiba-tiba, pintu kamar terkuak lebar. Siapa nih yang berani masuk tanpa ngetuk pintu dulu. “Alo, masih pada tid........................,” itu suara cewek.

Grace!!!

19

Masih dengan piyama tidur warna pink, Grace nongol didepan pintu, tampangnya kaget. Tatapannya melotot lurus tak berkedip ke arah Dino dan Kevin yang keringatan sedang dalam posisi saling menindih. Grace tak dapat menyelesaikan ucapannya. Aku yakin kami berempat yang ada di kamar itu merasa seperti disambar geledek. Panik. Yang paling panik sudah pasti Dino dan Kevin.

Sesaat kemudian, Grace tergeletak pingsan di pintu. Kacauuuu.

Dino dan Kevin yang masih dalam keadaan bugil, keringatan dan penuh sperma disekitar punggung, pantat dan batang kontol, segera menyerbu Grace. Sibuk membangunkan Grace.

“Grace, Grace, bangun,” Dino menepuk-nepuk pipi kekasihnya itu. Untuk sesaat kami dilanda kebingungan. Tapi untunglah ada Mas Bayu. Dia cepat mengambil tindakan.

“Dino dan Kevin, kalian segera mandi. Saya dan Aji akan menggotong Grace ke kamar,” katanya.

“Terus Mas?” tanya Dino.

“Gak usah banyak tanya dulu, sana mandi di kamar kalian, cepetan.”

Dengan terburu-buru Kevin dan Dino berlari ke kamar mereka yang terletak disebelah kamar kami. Saking paniknya mereka masuk kamar itu dalam keadaan bugil. Kemudian aku dan Mas Bayu segera menggotong tubuh Grace yang berada di depan kamar Dino dan Kevin.

Grace dibaringkan oleh Mas Bayu diatas tempat tidur. Lalu kami tinggalkan. Segera kami kembali ke kamar. Mas Bayu segera menelpon ke receptionis hotel meminta segera mengirimkan petugas house keeping untuk membersihkan kamar kami. Andre segera datang dengan membawa sprey dan sarung bantal baru yang bersih. Aku lihat Andre senyum-senyum sendiri ketika melihat tempat tidur yang awut-awutan dan basah oleh keringat. Aku yakin dia juga melihat lendir-lendir kental sperma kami disitu. Tak sampai lima menit dia sudah merapikan tempat tidur kami. Lalu permisi. Aku mengantarnya sampai ke pintu kamar, dia tersenyum penuh arti padaku. Nakal juga nih petugas house keeping pikirku. Tapi aku lagi tak berselera untuk urusan sex sekarang. Lagi panik euy.

Tak lama Dino dan Kevin nongol di kamar kami. Keduanya sudah selesai mandi. Bau harum sabun tercium dari tubuh mereka. “Gimana nih Mas? Gua bisa dibunuh Grace. Masak di depan matanya gua sedang ngentotin cowoknya,” kata Kevin kebingungan.

“Iya Mas, gawat deh ini. Bisa hancur hubungan gua ama Grace,” tambah Dino.

“Tenang aja, sekarang kalian berdua ikutin apa yang saya bilang. Kita harus bersandiwara serapi-rapinya. Kalian duduk berdua di ranjang main kartu gaple. Sementara aku dan Aji posisi seperti tadi nonton tivi sambil sarapan. Sebentar lagi pasti Grace balik, dan dia akan melihat kondisi kita seperti ini. Biarkan dia berfikir kalau tadi dia sedang mimpi.”

Salut dengan Mas Bayu. Idenya hebat. Segera kami memulai sandiwara yang skenarionya disusun Mas Bayu. Lima menit berlalu. Hari sudah pukul 07.30 pagi. Grace belum juga muncul. Dino dan Kevin mulai gelisah. Salah sendiri, nekat banget pagi-pagi ngentot.

“Mas, gimana nih mas?” tanya Kevin resah.

“Tenang, lo berdua coba dong berakting sebaik mungkin,” jawab Mas Bayu menenangkan.

Benar saja, lima menit kemudian muncul pintu terkuak dengan paksa. Grace nongol dengan mata melotot marah. Tapi hanya sesaat, lototan itu segera hilang.

“Grace, udah bangun?” tegur Dino. Segera dia menyambut ceweknya didepan pintu.

“Grace, kok elo telat bangun? Kecapekan ya. Ngapain aja lo tadi malam, Si Dino kok malem banget baliknya, hehehehehehe,” kudengar suara Kevin menggoda.

“Vin, ssstt,” Dino menyuruh Kevin diam.

Sementara aku dan Mas Bayu menggangguk ramah dan tersenyum ke arah Grace. Grace nampak bingung. Tapi akhirnya dia berusaha senyum.

“Kok aneh ya,” kata Grace pelan.

“Aneh kenapa Grace?” tanya Dino.

“Mimpi gua aneh banget,” katanya lagi.

“Mimpi apa?”

“Mmmmmm...gak ah. Gua mandi dulu aja. Apa gua mabuk ya Din, karena semalam lo ajak minum. Gua kan belom pernah minum alkohol sebelumnya. Pala gua rasanya masih pusing nih,” kata Grace lagi.

“Ya udah. Kalo gitu lo mandi aja deh. Atau mau istirahat dulu. Mari gua antar,” kata Dino.

Dino dan Grace hilang dibalik pintu. Kulihat Kevin senyum-senyum lega kemudian menyalami Mas Bayu. Gila pinter juga sandiwara satu babak kami tadi. Sesaat kemudian Dino nongol di pintu. “Syukur...syukur....,” katanya.

“Mana Grace, Din?” tanya Kevin.

“Sedang mandi,” jawab Dino. Akhirnya kami berempat bisa berlega hati. Grace mengira kalau dia mimpi. Dan dia tak mau mengatakan apa mimpinya. Mungkin dia fikir itu biar saja menjadi rahasianya. Soalnya mimpinya kan aneh banget. Melihat pacar sama adiknya sedang ngentot. Padahal, hehehehehehe.

“Vin, selama di Bali ini kita jangan ngentot lagi deh. Bahaya. Entar aja balik Jakarta. Kita harus atur jadual acara ngentot kita, soalnya gua doyang banget ama barang lo ini,” kata Dino sambil ngeremas kontol Kevin.

“Terserah elo deh. Gua juga demen ama barang elo ini,” jawab Kevin juga meremas kontol Dino.

Dasar bandel. Udah hampir ketahuan masih juga sempat bikin jadual acara mesum. Pake remas-remasan kontol lagi.

20

Malam itu dan hari-hari selanjutnya, Dino selalu mengintili kemanapun Grace pergi. Menjaga situasi agar tetap aman dan terkendali. Sementara aku, Mas Bayu, dan Kevin juga punya jadual acara masing-masing. Misalnya Mas Bayu, dia kan punya jadual ngentot tetap dengan bule dari Venezuela itu. Terkadang kami juga masih menyempatkan diri mengentot bareng bertiga tanpa Dino. Tentu saja kamar tak lupa kami kunci.

Bersambung........

No comments:

Post a Comment