My Blog List

Saturday 13 March 2010

Petualangan Aji, Part 7

21

Malam ini, adalah malam keempat kami di Bali. Mas Bayu sejak pukul enam sore tadi sudah menghilang dengan cewek asal Perancis yang baru ditemuinya siang tadi. Dino dan Grace, ya biasalah. Kevin, tadi dia mengajakku untuk bergabung dengannya, ngefuck bareng dengan 3 remaja ganteng asal Korea Selatan yang ketemu di kolam renang tadi pagi. Ketiganya imut-imut tapi aku lagi malas aja. Tinggal aku sendiri di kamar. Bengong. Nonton televisi, tapi gak betah.

Lalu aku putusin untuk turun, jalan-jalan. Di lift aku ketemu dengan Andre. Dia tidak memakai pakaian dinasnya seperti biasa. Kali ini dia memakai t-shirt putih polos dan jeans biru. Makin ganteng aja dia.

“Andre kan?” tanyaku,

“Eh, Mas Aji..” jawabnya dengan senyum yang buat aku deg-degan.

“Gak masuk?”

“Udah off Mas. Ini mau balik ke kos. Mas mau kemana?” katanya.

“Bingung, suntuk di kamar gak ada kerjaan.”

“Yang laen temennya kemana Mas?”

“Pada asik dengan acaranya masing-masing,”

“Mmmmm...trus jadinya mau kemana?”

“Gak tau Ndre..,”

“Mau gua temenin jalan-jalan?”

“Boleh, kalo kamu gak keberatan,”

“Gak papa,”

Akhirnya dengan ditemani Andre aku jalan-jalan. Aku dibawanya jalan-jalan ke pantai. Pantai kelihatan sepi.

“Sepi ya Ndre,” kataku.

“Iya disini sepi Mas, tapi coba kalo kita ke daerah yang banyak batu-batu itu mas, rame” Andre tersenyum penuh arti padaku.

“Maksudnya Ndre?”

“Sini deh aku tunjukin,”

Andre mengajakku ke daerah berbatu yang ditunjuknya tadi. Ada sekitar 200 meter jaraknya dari tempat kami berdiri tadi. Daerah ini masih masuk dalam wilayah hotel tempat kami menginap. Semakin lama mendekat aku mulai mendengar rintihan-rintihan. Betapa kagetnya aku ketika melihat di daerah itu banyak pasangan yang sedang melakukan persenggamaan. Mereka melakukannya tanpa malu-malu. “Ini termasuk service hotel mas. Soalnya banyak customer yang pengen merasakan ngentot di keindahan alam terbuka pantai di Bali ini,” kata Andre.

Aku hanya mengangguk-angguk. Kontolku ngaceng. Gimana enggak disekitarku terpampang pemandangan yang mengundang birahi. “Pengen ya Mas?” tanya Andre tiba-tiba.

“He eh,” jawabku.

“Ya udah ngentot aja Mas,” kata Andre.

“Sama siapa? Ada cewek Ndre?” tanyaku.

“Emang harus sama cewek?” tanyanya. Aku menoleh memandang Andre ketika mendengar kata-katanya itu.

“Maksud kamu?”

Andre menarik tanganku. Aku dibawanya ke tempat yang sungguh mengagetkanku. Ternyata disini ada juga tempat ngentot khusus gay. Berbagai aksi persenggamaan pria terpampang dimataku. Ada yang berdua, bertiga, atau rame-rame. Lo, itukan Kevin!!! Berempat dengan teman Koreanya kulihat Kevin lagi pesta sex. Kevin lagi asik men-doggy style salah seorang cowok Koreanya yang sedang menungging sambil mengemut kontol temannya, dibelakang Kevin seorang cowok Korea juga sedang asik merojok lobang pantat Kevin.

Kulayangkan pandanganku mengamati berbagai aksi persenggamaan yang membuatku semakin ngaceng saja. Ketika aku menoleh lagi ke Andre, kulihat dia sudah bugil. Tubuhnya benar-benar bagus, berotot. Kontolnya gede, keras, berurat, dan bulu jembutnya lebat banget. Aku terangsang melihatnya. Segera kulucuti pakaianku. Lalu segera kuserbu dia. Kutindih dia. Kujilati tubuhnya. Tak sabar aku rimming lobang pantatnya. Dia berteriak-teriak keenakan. Kujilat kontolnya sepuas-puasnya. Kuhisap, sedot. Sruppppppp........................

Kontol Andre benar-benar bagus. Besar dan urat-uratnya menonjol, menunjukkan keperkasaan kontolnya. Aku benar-benar suka menyelomoti batang kontolnya itu. Dia membiarkan saja kuperlakukan seperti apa. Andre macho sekali, tubuhnya kekar atletis. Aku rasa dia rajin fitness dan angkat beban. Rambutnya cepak, hidungnya mancung. Ketiak dan dadanya penuh bulu-bulu halus. Kulitnya kuning langsat. Aku suka sekali dengan tubuhnya. Menurutku tubuhnya benar-benar sempurna.

Permainannya binal. Dia tidak malu-malu untuk berteriak, mengerang, melenguh, atau mengeluarkan kata-kata kotor yang membuatku terangsang. Kini dia sudah menungging dengan berpegangan pada batu, sementara aku menyodoknya dari belakang. Kontolku keluar masuk lobang pantatnya yang masih lumayan seret itu. Dia berteriak-teriak kesetanan. Keringat sudah membanjiri tubuh kami.

Permaian pantatnya cukup membuatku kewalahan. Dia pinter melakukan aksi gerakan memutar pantat, juga pintar memeras-meras batang kontolku dengan lobang pantatnya seperti memek Mbak Ayu. Upss....ketahuan deh, padahal aku udah berusaha untuk gak buka rahasia ini. Tapi emang iya lo, perasan memek Mbak Ayu bener-bener asik banget. Wajar aja aku jadi teringat dia. Plis jangan kasih tahu Nyonya Arifin Wijaya ya. Plis....

Ohhhh aku bener-bener keenakan dengan lobang pantat Andre.

Aku menghajar lobang pantatnya tanpa ampun. Keras, cepat, dan dalam. Tapi tak kulihat dia kesakitan. Andre sepertinya sangat menikmati hajaran kontolku. Dia benar-benar bottom yang hebat. Meski aku mengentotnya seperti seorang pemerkosa cowok, dia tetap sanggup melayaniku. Staminanya bener-bener oke. Inilah enaknya ngentot dengan cowok dibandingkan dengan cewek. Stamina yang sama-sama oke menyebabkan kita bisa memuaskan nafsu semaksimal mungkin.

Aku berteriak sekeras-kerasnya ketika aku merasakan spermaku muncrat, menyembur-nyembur didalam rongga lobang pantat Andre. Kontolku kutekan dalam-dalam ke lobang pantat Andre, pantatku sampe mengempot akibat tekananku itu. Andre melenguh keras akibat tekananku pada lobang pantatnya itu.

Mataku mendelik, ohhhhhh..nikmatnya orgasme yang kurasakan. Rasanya tak ingin kusudahi menyenggamai Andre. Tapi apa daya adik kecilku ini sudah tak tahan lagi untuk muntah setelah kuconcang-goncang sedemikian lama dalam lobang sempit, seret milik Andre. Ahhhhhhhhhh………….kakiku terasa lemas sekarang. Tak kuat lagi aku mengga tubuhku. Pengen roboh rasanya. Kutarik tubuh Andre untuk ikut membaringkan diri bersamaku sejenak, tak rela aku mencabut kontolku dari lobang sempitnya ini. Andre mengerti keinginanku. Pelan-pelan kami membaringkan tubuh di pasir pantai itu. Aku tetap memeluknya dari belakang, kontolku masih digenggam rapat lobang pantatnya. Aku cium leher Andre sepuasnya. Kujilati keringatnya yang asin namun terasa nikmat buatku. Napasku dan napasnya memburu diantara deru ombak laut dan suara-suara mesum para pria yang masih terus bersenggama di sekitar kami.

22

Aku masih mengatur nafasku. Mencoba menormalkan kembali tenagaku yang terkuras habis setelah mengentoti Andre lima menit lalu. Aku masih pengen istirahat rasanya. Tapi Andre rupanya juga pengen menuntaskan hasratnya di tubuhku. Kurasakan jari-jarinya mulai meraba-raba pantatku, mencari-cari celah sempit milikku. Aku lelah banget nih. Tapi aku tak mau egois padanya. Dia kan juga punya hak yang sama denganku untuk memuaskan hasratnya.

Kubiarkan jemarinya bergerak menyelusuri daerah pantatku. Aku yang masih memeluknya dari belakang, juga mulai meraba-raba tubuhnya. Ku remas dadanya yang bidang dan juga perutnya yang rata. Pelan-pelan kucabut kontolnya yang masih setengah ngaceng itu dari lobang pantatnya. Kontolku berkilat oleh lendir kental spermaku. Cairan spermaku kulihat megalir tumpah dari lobang pantatnya. Andre pelan-pelan mulai bangun, memandangi yang sekarang terbaring telentang pasrah dihadapannya.

Diremasnya pahaku, dikuakkannya, sehingga kini aku mengangkang dihadapannya. Wajahnya didekatkan ke wajahku. Dilumatnya bibirku. Lumatannya begitu lembut membelai bibirku. Sambil melumat bibirku, jarinya menari-nari dicelah pantatku. Mmmmmm...lelahku tarasa pelan-pelan mulai hilang. Pelan-pelan bibirnya mulai turun di daguku, terus ke leher, hingga akhirnya menari-nari di puting susuku. Ohhhhh............otomatis dong kontolku ngaceng lagi. Wajarkan kalo aku terangsang oleh belaian lidahnya di dadaku dan sodokan jarinya merjok lobang pantatku yang lembab.

Tanganku mencari-cari kontolnya. Kontolnya keras sekali dan berkeringat. Memegang kontolnya saja semakin membuatku ngaceng. Kuremas dan kukocok pelan kontolnya. Kulihat Andre memejamkan matanya menikmati permainan tanganku dikontolnya. Tak lama nafasnya mulai keras mendengus. Andre sudah sangat terangsang kelihatannya. Benar saja, tiba-tiba Andre menarik pantatnya cepat kebelakang, kontolnya tercabut dari genggamanku. Dengan gerakan kasar dia semakin melebarkan pahaku. Lalu diletakkannya selangkangannya diantara belahan pahaku itu. Dicengkeramnya erat kedua pahaku. Kontolnya yang besar dan basah itu diarahkannya ke lobang pantatku. Tak sabar aku menunggu kontolnya. Seperti apa sih rasa kontolnya yang lebih besar dari kontolku. Selama ini aku belum pernah dientot oleh orang yang kontolnya lebih besar dari milikku.

Kurasakan ujung kepala kontolnya menyentuh lobang pantatku. Lalu dengan paksa kurasakan dia meneroboskan kontolnya ke lobangku. Aku mengerang kesakitan. Kakiku kulingkarkan dipinggangnya. Dipaksakannya terus kontolnya menerobos lobangku, tak dipedulikannya eranganku. Sama seperti aku tak memedulikan jeritan-jeritannya tadi. Aku terus mengerang-erang seiring senti demi senti kontolnya menerobos celah sempit milikku. Aku tak mau menjerit seperti dia tadi. Meskipun sangat kesakitan aku tahan. Ohkhh......kontolnya terus masuk. Aku rasakan urat-urat kontolnya sangat menggesek dinding lobang pantatku. Akhirnya seluruh kontol besar itu dapat masuk dilobang pantatku. Kurasakan bulu jembutnya yang lebat menyentuh pantatku.

Lalu dengan tanpa ada istirahat sejenak pun dia langsung menggenjot kontolnya ke luar masuk lobang pantatku. Sakit sekali rasanya. Andre sendiri ku rasakan sangat susah menarik sodok kontolnya di pantatku. Kontolnya terlalu besar. Tapi dipaksanya terus. Aku hanya bisa memejamkan mataku menahan sakit. Andre benar-benar tak memberi ampun kepadaku. Sodokannya sedemikian bernafsu. Aku rasakan lobang pantatku semakin dapat beradaptasi dengan kontolnya. Aku rasakan kontolnya semakin mudah merojok kontolku. Sodokannya sangat cepat, kasar, dan bertenaga sama sepertiku tadi. Kupandangi wajahnya yang tersenyum menyeringai kepadaku. Aku suka sekali melihat wajah gantengnya yang menyeringai itu. Rasanya saat itu aku seperti diperkosa oleh seorang pria yang ganteng.

Andre sangat kuat. Dia dapat mengangkat tubuhku dengan mudah. Kini dia mengentotku dalam keadaan berdiri sementara aku dalam gendongannya. Kedua kakiku memeluk pinggangnya erat dan tanganku memeluk lehernya. Bibir kami saling melumat, sementara dia menghentak-hentakkan pantatku naik turun dengan kedua tangannya. Oh rasanya begitu nikmat. Kontolnya dapat masuk seluruhnya kedalam rongga pantatku yang sempit. Suara-suara yang timbul akibat hentakan-hentakan pantatku dengan selangkangannya sungguh menambah rangsangan. Kontol gede Andre sungguh membuatku keenakan. Lobang pantatku terasa geli-geli enak. Ohhhhhhhh........betapa nikmatnya.

Aku tak tau sudah berapa lama dia mengerjaiku sambil berdiri seperti ini. Tapi aku yakin cukup lama. Kini aku mulai merasakan kontolnya menghentak-hentak semakin cepat. Dengusannya juga semakin liar. Kayaknya dia hampir sampai nih. Aku rasa dia ingin menuntaskan hasratnya sambil berdiri seperti ini. Bener-bener kuat nih anak.

Benar saja tak lama Andre tiba-tiba menekan pantatku kuat-kuat sehingga kontolnya menancap sedalam-dalamnya di lobang pantatku. Ditatapnya aku dengan pandangan matanya yang menyipit. “Arggggghhhhhhhhhhhkkkk.....................,” Andre mengerang sekeras-kerasnya. Kontolnya terasa berdenyut-denyut dalam lobang pantatku. Kurasakan semburan cairan hangat kental berulang-ulang didalam lobang pantatku. Ohohhhhhhhhhhhhh.................., aku mengerang sejadi-jadinya. Semburan spermanya sungguh dahsyat, rasanya semburan itu sampai ke dalam ususku. Nikmat banget. Aku benar-benar keenakan, kugigit bahunya yang berotot.

Andre masih terus menggendongku, ditekannya pantatku kuat-kuat, sementara pantatnya juga bergoyang-goyang pelan, menekan-nekan kontolnya kedalam pantatku. Sepertinya dia sedang menikmati orgasmenya itu. Lalu pelan-pelan dicabutnya kontol gedenya dari lobang pantatku. Spermanya keluar dari lobang pantatku, mengalir turun ke paha dan terus ke kakiku. Kemudian dia membaringkan tubuhku diatas pasir pantai. Dia berbaring disebelahku dengan wajah yang sangat dekat dengan wajahku. Dipandanginya mataku dengan mata bagusnya. Aku juga menatapnya. Nafas kami yang memburu saling menerpa wajah kami. Lama kami saling berpandangan hingga kemudian Andre mendekatkan bibirnya ke bibirku. Kemudian kami menuntaskan persenggamaan ini dengan berciuman mesra.

23

Pukul 11 malam aku kembali ke kamarku. Jalanku sedikit mengangkang akibat lobang pantatku terasa mengganjal. Bener-bener deh kontol gede si Andre itu. Kontol Dino, Kevin, dan Mas Bayu tak sampai membuatku begini.

Sampai di kamar kulihat ranjang kosong. Mas Bayu pasti masih berpesta sex dengan cewek Prancisnya. Kubaringkan tubuhku diatas ranjang. Tubuhku terasa sangat lelah. Tak lama akupun terlelap.

24

Sisa beberapa hari di Bali masih kusempatkan untuk bersenggama dengan Andre. Kami melakukannya dimana saja yang memungkinkan. Di pantai, di bath tub kamar mandiku, bahkan dipinggir ranjang sambil Andre bekerja mengganti sprei ranjangku dan Mas Bayu. Sekali waktu kami melakukannya beramai-ramai dengan Mas Bayu, Kevin, tiga remaja Korea teman Kevin, dan Dino yang ternyata tak sanggup juga menahan nafsunya untuk ngentot dengan cowok. Kami melakukannya pada malam terakhir liburan kami di Bali.

Bali benar-benar membawa kenangan indah buatku.

Bersambung........

No comments:

Post a Comment