BIRAHI 2 POLISI (Bag.5)
Malam terakhir menjelang keberangkatannya ke aceh, joko memenuhi permintaan ajie untuk mau dikentot. Ajie sudah ingin sekali merasakan nikmatnya lobang joko, makanya dia tidak menyia-nyiakan kesempatan ini. Malam itu, mereka berdua sudah berada di dalam kamar. Mereka belum melakukan hubungan seks, hanya mengobrol ringan saja di atas ranjang. “udah siap khan jok?” tanya ajie. “gak tau!” jawab joko sekenanya. “loh kenapa?takut ya?” “udah degh..langsung mulai aja” “hm..udah gak sabar pingin dikentot ya?” canda ajie sambil memeluk mesra joko. Lalu dengan penuh gairah, ajie mencium bibir joko. Mereka berdua sekarang berciuman panas sambil membuka baju masing-masing. Tubuh telanjang sudah terlihat. Kedua tubuh polisi yang indah tersebut terlihat mengkilap karena keringat. Ajie memulai aksinya dengan menjilati seluruh tubuh joko. Ia mulai dari dada bidang joko. Lalu kedua putting hitam milik joko yang ia sedot kuat-kuat. “ough..jie..ough…”. jilatan ajie makin kebawah, sekarang sudah berada di depan kontol joko. Kontol joko sudah menegang memamerkan ukurannya yang besar. Ajie mengusap pelan jembutnya yang berwarna hitam, lalu ia mainkan sebentar biji pelernya. Ia juga mengocok pelan kontol joko. “ough…isap jie!” joko memintanya. Lalu ajie pun langsung memasukkan kontol joko ke dalam mulutnya. Ia mainkan lidahnya untuk mengulum-ulum kontol joko yang berada di dalam mulut. “ough..enak!lagi jie…” joko merasakan nikmat. Ia sampai harus menjambak-jambak rambut ajie saat mendapat sensasi kenikmatan. Bibir ajie terlihat moncong karena mencucuk kontol joko. Ia masukkan, lalu ia sedot di dalam, ia keluarkan dengan variasi kocokan pake tangan. Joko sampai tidak bisa menahan diri karena keenakan. “ough!!ough!!” joko berulang kali mendesah. Mulut ajie semakin lihai, jilatan, kuluman dan sedotannya membuat joko tiidak bisa berkutik. Ajie bisa membuat birahi joko melayang-layang. Dan kebetulan juga, ajie sangat menyukai kontol joko yang segedhe buah terong. “ah..ah..lagi jie..” jok terus meminta ajie untuk menghisap kontolnya. Sesekali ajie menggigit lembut bagian kepala kontol joko yang berwarna merah, sehingga membuat joko kaget dan berteriak kecil karena sakit plus nikmat. “ough!shit..ougghhhh….” nafas joko makin tidak karuan. Ia hanya bisa merem melek sambil mengadahkan kepala. Setelah 10 menit, akhirnya joko mulai merasa akan orgasme. “jie, mau keluar neh..” lalu ajie mempercepat tempo kocokan. Saat berada dalam mulut ia sedot kuat-kuat. Dan saat mengocok dengan tangan ia lakukan dengan cepat. “ough..ough..ough…” kontol joko akan mencapai puncak. Ajie makin cepat mengocok. “ough..ough..ougggggggggggggghhhhhhhhhhhhh!!!” crot…crot…crot…, kontol joko memuncratkan pejuhnya ke muka ajie. Pejuh putih kental terasa hangat di muka ajie. “ugh..ough..shit!” joko mengatur nafasnya. Keringat bercucuran keluar dari tubuhnya. Sedangkan ajie menjilati sisa-sisa pejuh yang muncrat di kepala kontol joko. Ia sangat menikmati kontol dan pejuh joko. Setelah merasa puas, joko langsung membaringakan tubuhnya ke atas ranjang. Ia lihat ajie sedang tersenyum. Joko paham, bahwa sekarang adalah saatnya untuk dikentot. Ajie tanpa memberikan kesempatan kepada joko untuk mengatur nafas lebih panjang, ia langsung menubruk joko. Ajie meminta joko untuk nungging. “jok, kamu nungging aja ya?khan kamu masih perawan!” kata ajie seperti dahulu pernah ia dengar dari joko. Pembalasan sepertinya. “iya..aku pasrah aja” joko langsung mengambil posisi nungging. Sekarang ajie bisa melihat lobang pantat joko. Dari jarak yang gak terlalu dekat, lobang joko berwarna hitam dan terlihat masih sanat ketat. Namanya juga masih perawan. Disekitar lobang pantat, tumbuh bulu-bulu halus. Ajie yang melihat lobang pantat joko langsung bernafsu. Ia mendekat ke arah joko, lalu ia raba buah pantat joko yang basah oleh keringat dengan mesra. Ajie menikmati buah pantat joko yang kecoklatan dan terasa padat. Joko terlihat semakin pasrah, ia hanya bisa menunggu apa yang akan dilakukan oleh ajie. Setelah puas meraba-raba, ajie langsung mencorongkan mulutnya tepat di lobang joko. Dengan menggunakan lidahnya, ia jilati sekitar bibir anus joko. Lalu ia coba masukkan lidanya di lobang joko. Dan meskipun tidak terlalu dalam, aksi ajie membuat joko bergetar. “ough!shit..!” joko meregang menahan kaget dan sakit. Ia mulai bisa merasakan sensasi yang dibuat ajie disekitar anusnya. Ia masih takut karena belum pernah ada yang bermain-main dengan lobang anusnya. Puas dengan jilatan, ajie kemudian menggunakan jari-jarinya sebagai pemanasan. Mula-mula dengan jari telunjuk saja. Ia coba masukkan, lalu ditusuk-tusuk pelan ke dalam lobang joko. “orghhh!!!” joko merasakan sakit. Ia hanya meringis untuk menahan rasa sakit. Setelah dengan satu jari, ajie lalu mencoba dengan dua jari, sekarang jari tengah dan telunjuk ia coba masukkan. “ougrgggg…shit..anj*ing!” joko sampai mengumpat karena rasanya benar-benar sakit. Ia seakan tidak kuat, namun ia harus tetap menerima. Setelah dirasa cukup pemanasan, ajie langsung bersiap-siap memasukkan kontolnya yang 15cm ke anus joko. Kontol ajie memang tidak sebesar punya joko, warnanya pun terlihat lebih terang. Kontol ajie yang sudah mengacung tegak, sudah berada di depan lobang anus joko. Dan lalu, bleeess… “ourghhhhhhhhhhhhhh!!! Anj*ing!!!ourghhhhhhhhh!!!” joko langsung berteriak tak bisa menahan diri karena sakit. Tangannya yang bertumpu pada ranjang sampai meremas-remas sprei. Ia sampai mengeluarkan air mata karena rasa sakit yang sangat. Ajie memasukkan kontolnya dengan sangat pelan, dan saat sudah berada di dalam, ia langsung menarik lagi dengan pelan. Namun meskipun pelan, itu tetap membuat joko kesakitan. “ough..shit..oughh!!!pelan jie..” joko terdengar memohon ajie supaya pelan. Sodokan kontol ajie yang pertama belum terlalu membuat lobang joko lebih terbuka. Lalu ajie langsung melanjutkan sodokan kedua. Ia masukkan dengan lebih cepat, dan saat kontolnya sudah terbenam di dalam, ia coba menggoyangkan pinggulnya. Aksinya tersebut membuat joko tambah kesakitan. “oughhhhhhhhh..ough….” joko terus menerus kesakitan. Sedangkan ajie malah mulai merasakan nikmat. “ah..ah…enak jok!” ajie merasakan kontolnya seperti dijepit sesuatu dengan erat, sehingga menimbulkan rasa enak. Ajie sambil memegang buah pantat joko, terus menyodok-nyodokkan kontolnya ke lobang joko. “ah..ah..ah..enak jok!!” “ough..ough…pelan jie, sakit!” joko masih sedikit merasa sakit. Lobangnya masih beradaptasi dengan kontol ajie, apalagi gerakan-gerakan ajie yang berganti-ganti, sehingga membuat lobangnya menjadi kaget. Ajie terus menghujam-hujamnya kontolnya. Gerakan pinggulnya makin cepat. Maju mundur, kanan kiri. “ough..ah…anj*ng!gila!” joko terus merancu karena sakit. Ajie pun juga semakin bernafsu. Gerakannya makin tak terkendali, kadang cepat kadang pelan. Setelah sekitar 10 menit, sepertinya anus joko sudah bisa beradaptasi, sehingga joko mulai merasakan nikmat juga. “gimana jok?enak gak dikentot?kayak gini nih!” ajie memompa kentotannya dengan tajam. “ough..enak jie, makin lama makin enak. Gila!lagi jie…” “gini ya!gini ya!ah..ah” “iya jie, terus!ough….ough…” gerakan pinggul ajie maju mundur dengan cepat, membuat suara benturan antara pahanya dengan buah pantat joko. Plok..plok..plok..ajie bisa merasakan bagaimana saat kontolnya di dalam lobang joko, kontolnya serasa dikempit dengan erat. Sedangkan joko, merasakan sesuatu dalam anusnya yang agak aneh namun nikmat. “ough..anj*ing..anj*ing..oughhh!” joko merancu karena nikmat dan kadang rasa sakit juga. Keringat semakin bercucuran dari tubuh mereka berdua. “ah..ah..ah…” kentotan ajie makin liar. Sesekali ia menepuk buah pantat joko sebagai variasi. Joko pun menikmati tepukan tersebut sebagai sensasi lebih. “ough..jie, lebih dalam jie!enak!ah..ah..” joko sampai merem melek karena nikmatnya. “suka ya?ough..ough..!” ajie menggoyangkan pinggulnya ke kanan dan kiri saat kontolnya terbenam di dalam anus joko. “ourghhh!jie………” joko menjerit pelan. Setelah 20 menit lebih, ajie akan merasakan orgasme. Ia lalu mempercepat tempo kentotan. “ough!ough!ough!” gerakan pinggulnya sangat gesit. Joko merasakan perubahan keceptan kentotan ajie. “jie, pelan jie!!ough…” joko sedikit kesakitan. Namun ajie tidak peduli, ia terus memburu kenikmatan. Kentotannya semakin cepat. “ough!ough!come on!ouh…” “jie..jie..!” joko semakin terperanjat. Namun ajie juga semakin tidak peduli, hingga akhirnya… “ouh..ouh..ouh..ougggghhhhhhhhhhh!!!” crot..crot..crot…pejuh muncrat di dalam anus joko. “ogh.ough..shit!enak jok!” ajie menikmati rasa enak yang tiada tara. Ia masih memuncratkan sedkit sisa-sisa pejuhnya. Jok hanya membenamkan kepalanya di ranjang karena rasa sakit saat hujaman kontol ajie sebelum orgasme. “oh..oh..” ajie mengatur nafasnya, lalu ia mencabut kontolnya dari lobang joko. Joko sudah terbaring tertelungkup. Ajie langsung menindihkan tubuhnya di atas tubuh joko. Nafas mereka berdua masih tidak karuan, masih menderu ke sana kemari. Keringat mereka juga makin bercucuran. Saat itulah, ajie membisikkan sesuatu di telinga joko dengan mesra. “makasih sayang, enak!enak bgt!”, jok yang mendegra kalimat ajie hanya tersenyum. Ia lalu membalikkan badan dan memluk mesra ajie. “kamu hebat juga ya? Bisa bikin aku kayak gini!” kata joko. “jelas donk!hm..masih mau lagi?” “ogah!enak sih enak, tapi kalo sering2x..ntar dulu deh” jawab joko. “kenapa gengsi?” “ntar kamu ketagihan lagi!”. Lalu mereka berdua terdiam sejenak. Tidak kurang dari 30 menit selanjutnya, joko tiba-tiba membalikkan badan dan menindih ajie. Sepertinya ia masih ingin nge-sex. Dan ia ingin mengentot ajie. “jok!” ajie kaget. “ada yang kurang kalo gak ngentot kamu. Apalagi ini malam terakhir, aku harus ngentot kamu” sambil berkata seperti itu, joko terus menyosor tubuh ajie. Ajie yang terlentang, hanya bisa pasrah. Ia menerima jilatan-jilatan disekitar tubuhnya dengan menikmatinya. Bibir joko mula-mula memagut leher ajie, sehingga langsung membangkitkan birahi mereka berdua. Namun itu tidak lama ia langsung bersia-siap untuk ngentot ajie. Ia mengambil bantal untuk menumpu pinggul ajie, dan lalu mengangkat kakinya ke atas. Ajie hanya terlentang pasrah untuk menerima kontol ajie di anusnya. Dan tanpa menunggu lama, joko langsung memasukkan kontol 19cm nya ke dalam anus ajie, blesss.. “ough...” “ough yeah!!” joko mendesah saat mulai mengentot. Ia masukkan dalam-dalam kontolnya, lalu ia gerakkan pinggulnya maju mundur. “ough..shit!ough...” joko mulai mempercepat kentotannya. Ajie merem melek untuk menikmati kentotan joko. Ia mulau merasakan anusnya mendapat gesekan dan hujaman kontol joko yang membuatnya nikmat. “ah..jok!lebih dalam jok...” “ough!ough!ini!fuck!ough...” nafas mereka berdua kembali tidak karuan dan menderu. Bunyi derit ranjang juga kembali terdengar. “ah..ah...ah...” ajie mendesah pelan sambil menggeliat. “ough..ough...” joko terus menghujam-hujamkan kontolnya ke dalam lobang ajie. Dua anak manusia sejenis yang telanjang bulat, sedang saling bergulat untuk mendapat kenikmatan. “ough..ough..” pinggul joko semakin cepat. Ajie juga semakin mendapat nikmat. Dua polisi yang telanjang bulat berada di atas ranjang saling membebaskan birahi mereka. Tubuh berotot yang mereka miliki, dijadikan modal untuk bisa meraih kenikmatan. Kontol joko yang segedhe terong dan lobang ajie yang elastis, menjadi ujung tombak bagi mereka untuk meraih kenikmatan. Permainan mereka semakin liar. Nafas semakin tidak karuan, sprei ranjang menjadi basah karena keringat dan menjadi acak-acakan. “ough..jok!..ough..jok!!” ajie menggeliat. “shit!anj*ing!enak jie..ough...ough...” “ah...ah...ah...” kadang desahan yang sama keluar dari mulut keduanya. Gerakan pinggul joko yang maju mundur menghujamkan kontolnya ke dalam anus ajie, terlihat sangat indah dan sangat erotis. Warna agak kontras terlihat dari tubuh keduanya. Kulit ajie agak lebh terang dari pada kulit joko yang gelap. “ough..ough..” joko terus memacu kentotannya. Pergumulan mereka sangat panas. Jika orang melihat persetubuhan mereka, tidak akan percaya kalau mereka adalah polisi. Wajah mereka yang lumayan, tubuh mereka yang seksi, dan perawakan mereka yang macho, sama sekali tidak ada tanda-tanda suka sejenis. Namun, persetubuhan mereka yang panas, orang akan sangat terkesima. Ada polisi yang suka ngentot dan dikentot dengan sejenis. Ah...nikmatnya! “hah..hah..hah...ough...” desahan mereka makin keras. Joko sepertinya akan segera orgasme. Persetubuhan mereka sudah sekitar 30 menit. Joko mempercepat gerakan pinggulnya. “ough!ough!shit!” terus dan terus, joko menghujamkan kontolnya. Dan akhirnya..crot..crot..crot.. “oughhhhhhhhhhhhhhhh!!!oh..oh..oh..” joko mencapai klimaks, ia mendapat orgasme. Pejuhnya muncrat di luar anus ajie. Ia sengaja memuncratkan pejuhnya di luar anus, sehingga mengotori bagian bawah perut ajie. “hos..hos..hos..ough...” joko masih merasakan sisa-sisa kenikmatan. Ajie sendiri masih merasakan anusnya berdenyut-denyut. Kemudian joko kembali merebahkan tubuhnya di atas tubuh ajie. Mereka berpelukan sampai tertidur. Persetubuhan sejenis terakhir mereka berlangsung dengan hebat. Mereka berdua sepertinya tida menyiak-nyiakan malam terakhir ini. Sayang, persetubuhan terlarang mereka harus berhenti sampai disini. Pagi harinya, perpisahan terjadi juga. Ajie tidak bisa mengantar joko di bandara. Ia hanya bisa melepas kepergian joko di rumah sebelum berangkat. Joko sambil memegang pipi ajie, mengatakan sesuatu: “jie, terima kasih untuk semua. Kamu udah berikan semuanya untukku” “sama-sama jok, aku juga bahagia selama kita bersama. Aku menikmati segala kebersamaan kita” “aku pergi dulu, jsemoga bisa bertemu” “jaga diri kamu jok”. Lalu mereka berciuman mesra sebagai tanda perpisahan. Kemudian joko berangkat. Ajie melihat keberangkatan joko dengan kesedihan mendalam. Ia ragu, apakah bisa bertemu dengan joko dan mereguh kenikmatan lagi. Birahi2polisi@yahoo.com BIRAHI 2 POLISI (Bag.5)
Malam terakhir menjelang keberangkatannya ke aceh, joko memenuhi permintaan ajie untuk mau dikentot. Ajie sudah ingin sekali merasakan nikmatnya lobang joko, makanya dia tidak menyia-nyiakan kesempatan ini. Malam itu, mereka berdua sudah berada di dalam kamar. Mereka belum melakukan hubungan seks, hanya mengobrol ringan saja di atas ranjang. “udah siap khan jok?” tanya ajie. “gak tau!” jawab joko sekenanya. “loh kenapa?takut ya?” “udah degh..langsung mulai aja” “hm..udah gak sabar pingin dikentot ya?” canda ajie sambil memeluk mesra joko. Lalu dengan penuh gairah, ajie mencium bibir joko. Mereka berdua sekarang berciuman panas sambil membuka baju masing-masing. Tubuh telanjang sudah terlihat. Kedua tubuh polisi yang indah tersebut terlihat mengkilap karena keringat. Ajie memulai aksinya dengan menjilati seluruh tubuh joko. Ia mulai dari dada bidang joko. Lalu kedua putting hitam milik joko yang ia sedot kuat-kuat. “ough..jie..ough…”. jilatan ajie makin kebawah, sekarang sudah berada di depan kontol joko. Kontol joko sudah menegang memamerkan ukurannya yang besar. Ajie mengusap pelan jembutnya yang berwarna hitam, lalu ia mainkan sebentar biji pelernya. Ia juga mengocok pelan kontol joko. “ough…isap jie!” joko memintanya. Lalu ajie pun langsung memasukkan kontol joko ke dalam mulutnya. Ia mainkan lidahnya untuk mengulum-ulum kontol joko yang berada di dalam mulut. “ough..enak!lagi jie…” joko merasakan nikmat. Ia sampai harus menjambak-jambak rambut ajie saat mendapat sensasi kenikmatan. Bibir ajie terlihat moncong karena mencucuk kontol joko. Ia masukkan, lalu ia sedot di dalam, ia keluarkan dengan variasi kocokan pake tangan. Joko sampai tidak bisa menahan diri karena keenakan. “ough!!ough!!” joko berulang kali mendesah. Mulut ajie semakin lihai, jilatan, kuluman dan sedotannya membuat joko tiidak bisa berkutik. Ajie bisa membuat birahi joko melayang-layang. Dan kebetulan juga, ajie sangat menyukai kontol joko yang segedhe buah terong. “ah..ah..lagi jie..” jok terus meminta ajie untuk menghisap kontolnya. Sesekali ajie menggigit lembut bagian kepala kontol joko yang berwarna merah, sehingga membuat joko kaget dan berteriak kecil karena sakit plus nikmat. “ough!shit..ougghhhh….” nafas joko makin tidak karuan. Ia hanya bisa merem melek sambil mengadahkan kepala. Setelah 10 menit, akhirnya joko mulai merasa akan orgasme. “jie, mau keluar neh..” lalu ajie mempercepat tempo kocokan. Saat berada dalam mulut ia sedot kuat-kuat. Dan saat mengocok dengan tangan ia lakukan dengan cepat. “ough..ough..ough…” kontol joko akan mencapai puncak. Ajie makin cepat mengocok. “ough..ough..ougggggggggggggghhhhhhhhhhhhh!!!” crot…crot…crot…, kontol joko memuncratkan pejuhnya ke muka ajie. Pejuh putih kental terasa hangat di muka ajie. “ugh..ough..shit!” joko mengatur nafasnya. Keringat bercucuran keluar dari tubuhnya. Sedangkan ajie menjilati sisa-sisa pejuh yang muncrat di kepala kontol joko. Ia sangat menikmati kontol dan pejuh joko. Setelah merasa puas, joko langsung membaringakan tubuhnya ke atas ranjang. Ia lihat ajie sedang tersenyum. Joko paham, bahwa sekarang adalah saatnya untuk dikentot. Ajie tanpa memberikan kesempatan kepada joko untuk mengatur nafas lebih panjang, ia langsung menubruk joko. Ajie meminta joko untuk nungging. “jok, kamu nungging aja ya?khan kamu masih perawan!” kata ajie seperti dahulu pernah ia dengar dari joko. Pembalasan sepertinya. “iya..aku pasrah aja” joko langsung mengambil posisi nungging. Sekarang ajie bisa melihat lobang pantat joko. Dari jarak yang gak terlalu dekat, lobang joko berwarna hitam dan terlihat masih sanat ketat. Namanya juga masih perawan. Disekitar lobang pantat, tumbuh bulu-bulu halus. Ajie yang melihat lobang pantat joko langsung bernafsu. Ia mendekat ke arah joko, lalu ia raba buah pantat joko yang basah oleh keringat dengan mesra. Ajie menikmati buah pantat joko yang kecoklatan dan terasa padat. Joko terlihat semakin pasrah, ia hanya bisa menunggu apa yang akan dilakukan oleh ajie. Setelah puas meraba-raba, ajie langsung mencorongkan mulutnya tepat di lobang joko. Dengan menggunakan lidahnya, ia jilati sekitar bibir anus joko. Lalu ia coba masukkan lidanya di lobang joko. Dan meskipun tidak terlalu dalam, aksi ajie membuat joko bergetar. “ough!shit..!” joko meregang menahan kaget dan sakit. Ia mulai bisa merasakan sensasi yang dibuat ajie disekitar anusnya. Ia masih takut karena belum pernah ada yang bermain-main dengan lobang anusnya. Puas dengan jilatan, ajie kemudian menggunakan jari-jarinya sebagai pemanasan. Mula-mula dengan jari telunjuk saja. Ia coba masukkan, lalu ditusuk-tusuk pelan ke dalam lobang joko. “orghhh!!!” joko merasakan sakit. Ia hanya meringis untuk menahan rasa sakit. Setelah dengan satu jari, ajie lalu mencoba dengan dua jari, sekarang jari tengah dan telunjuk ia coba masukkan. “ougrgggg…shit..anj*ing!” joko sampai mengumpat karena rasanya benar-benar sakit. Ia seakan tidak kuat, namun ia harus tetap menerima. Setelah dirasa cukup pemanasan, ajie langsung bersiap-siap memasukkan kontolnya yang 15cm ke anus joko. Kontol ajie memang tidak sebesar punya joko, warnanya pun terlihat lebih terang. Kontol ajie yang sudah mengacung tegak, sudah berada di depan lobang anus joko. Dan lalu, bleeess… “ourghhhhhhhhhhhhhh!!! Anj*ing!!!ourghhhhhhhhh!!!” joko langsung berteriak tak bisa menahan diri karena sakit. Tangannya yang bertumpu pada ranjang sampai meremas-remas sprei. Ia sampai mengeluarkan air mata karena rasa sakit yang sangat. Ajie memasukkan kontolnya dengan sangat pelan, dan saat sudah berada di dalam, ia langsung menarik lagi dengan pelan. Namun meskipun pelan, itu tetap membuat joko kesakitan. “ough..shit..oughh!!!pelan jie..” joko terdengar memohon ajie supaya pelan. Sodokan kontol ajie yang pertama belum terlalu membuat lobang joko lebih terbuka. Lalu ajie langsung melanjutkan sodokan kedua. Ia masukkan dengan lebih cepat, dan saat kontolnya sudah terbenam di dalam, ia coba menggoyangkan pinggulnya. Aksinya tersebut membuat joko tambah kesakitan. “oughhhhhhhhh..ough….” joko terus menerus kesakitan. Sedangkan ajie malah mulai merasakan nikmat. “ah..ah…enak jok!” ajie merasakan kontolnya seperti dijepit sesuatu dengan erat, sehingga menimbulkan rasa enak. Ajie sambil memegang buah pantat joko, terus menyodok-nyodokkan kontolnya ke lobang joko. “ah..ah..ah..enak jok!!” “ough..ough…pelan jie, sakit!” joko masih sedikit merasa sakit. Lobangnya masih beradaptasi dengan kontol ajie, apalagi gerakan-gerakan ajie yang berganti-ganti, sehingga membuat lobangnya menjadi kaget. Ajie terus menghujam-hujamnya kontolnya. Gerakan pinggulnya makin cepat. Maju mundur, kanan kiri. “ough..ah…anj*ng!gila!” joko terus merancu karena sakit. Ajie pun juga semakin bernafsu. Gerakannya makin tak terkendali, kadang cepat kadang pelan. Setelah sekitar 10 menit, sepertinya anus joko sudah bisa beradaptasi, sehingga joko mulai merasakan nikmat juga. “gimana jok?enak gak dikentot?kayak gini nih!” ajie memompa kentotannya dengan tajam. “ough..enak jie, makin lama makin enak. Gila!lagi jie…” “gini ya!gini ya!ah..ah” “iya jie, terus!ough….ough…” gerakan pinggul ajie maju mundur dengan cepat, membuat suara benturan antara pahanya dengan buah pantat joko. Plok..plok..plok..ajie bisa merasakan bagaimana saat kontolnya di dalam lobang joko, kontolnya serasa dikempit dengan erat. Sedangkan joko, merasakan sesuatu dalam anusnya yang agak aneh namun nikmat. “ough..anj*ing..anj*ing..oughhh!” joko merancu karena nikmat dan kadang rasa sakit juga. Keringat semakin bercucuran dari tubuh mereka berdua. “ah..ah..ah…” kentotan ajie makin liar. Sesekali ia menepuk buah pantat joko sebagai variasi. Joko pun menikmati tepukan tersebut sebagai sensasi lebih. “ough..jie, lebih dalam jie!enak!ah..ah..” joko sampai merem melek karena nikmatnya. “suka ya?ough..ough..!” ajie menggoyangkan pinggulnya ke kanan dan kiri saat kontolnya terbenam di dalam anus joko. “ourghhh!jie………” joko menjerit pelan. Setelah 20 menit lebih, ajie akan merasakan orgasme. Ia lalu mempercepat tempo kentotan. “ough!ough!ough!” gerakan pinggulnya sangat gesit. Joko merasakan perubahan keceptan kentotan ajie. “jie, pelan jie!!ough…” joko sedikit kesakitan. Namun ajie tidak peduli, ia terus memburu kenikmatan. Kentotannya semakin cepat. “ough!ough!come on!ouh…” “jie..jie..!” joko semakin terperanjat. Namun ajie juga semakin tidak peduli, hingga akhirnya… “ouh..ouh..ouh..ougggghhhhhhhhhhh!!!” crot..crot..crot…pejuh muncrat di dalam anus joko. “ogh.ough..shit!enak jok!” ajie menikmati rasa enak yang tiada tara. Ia masih memuncratkan sedkit sisa-sisa pejuhnya. Jok hanya membenamkan kepalanya di ranjang karena rasa sakit saat hujaman kontol ajie sebelum orgasme. “oh..oh..” ajie mengatur nafasnya, lalu ia mencabut kontolnya dari lobang joko. Joko sudah terbaring tertelungkup. Ajie langsung menindihkan tubuhnya di atas tubuh joko. Nafas mereka berdua masih tidak karuan, masih menderu ke sana kemari. Keringat mereka juga makin bercucuran. Saat itulah, ajie membisikkan sesuatu di telinga joko dengan mesra. “makasih sayang, enak!enak bgt!”, jok yang mendegra kalimat ajie hanya tersenyum. Ia lalu membalikkan badan dan memluk mesra ajie. “kamu hebat juga ya? Bisa bikin aku kayak gini!” kata joko. “jelas donk!hm..masih mau lagi?” “ogah!enak sih enak, tapi kalo sering2x..ntar dulu deh” jawab joko. “kenapa gengsi?” “ntar kamu ketagihan lagi!”. Lalu mereka berdua terdiam sejenak. Tidak kurang dari 30 menit selanjutnya, joko tiba-tiba membalikkan badan dan menindih ajie. Sepertinya ia masih ingin nge-sex. Dan ia ingin mengentot ajie. “jok!” ajie kaget. “ada yang kurang kalo gak ngentot kamu. Apalagi ini malam terakhir, aku harus ngentot kamu” sambil berkata seperti itu, joko terus menyosor tubuh ajie. Ajie yang terlentang, hanya bisa pasrah. Ia menerima jilatan-jilatan disekitar tubuhnya dengan menikmatinya. Bibir joko mula-mula memagut leher ajie, sehingga langsung membangkitkan birahi mereka berdua. Namun itu tidak lama ia langsung bersia-siap untuk ngentot ajie. Ia mengambil bantal untuk menumpu pinggul ajie, dan lalu mengangkat kakinya ke atas. Ajie hanya terlentang pasrah untuk menerima kontol ajie di anusnya. Dan tanpa menunggu lama, joko langsung memasukkan kontol 19cm nya ke dalam anus ajie, blesss.. “ough...” “ough yeah!!” joko mendesah saat mulai mengentot. Ia masukkan dalam-dalam kontolnya, lalu ia gerakkan pinggulnya maju mundur. “ough..shit!ough...” joko mulai mempercepat kentotannya. Ajie merem melek untuk menikmati kentotan joko. Ia mulau merasakan anusnya mendapat gesekan dan hujaman kontol joko yang membuatnya nikmat. “ah..jok!lebih dalam jok...” “ough!ough!ini!fuck!ough...” nafas mereka berdua kembali tidak karuan dan menderu. Bunyi derit ranjang juga kembali terdengar. “ah..ah...ah...” ajie mendesah pelan sambil menggeliat. “ough..ough...” joko terus menghujam-hujamkan kontolnya ke dalam lobang ajie. Dua anak manusia sejenis yang telanjang bulat, sedang saling bergulat untuk mendapat kenikmatan. “ough..ough..” pinggul joko semakin cepat. Ajie juga semakin mendapat nikmat. Dua polisi yang telanjang bulat berada di atas ranjang saling membebaskan birahi mereka. Tubuh berotot yang mereka miliki, dijadikan modal untuk bisa meraih kenikmatan. Kontol joko yang segedhe terong dan lobang ajie yang elastis, menjadi ujung tombak bagi mereka untuk meraih kenikmatan. Permainan mereka semakin liar. Nafas semakin tidak karuan, sprei ranjang menjadi basah karena keringat dan menjadi acak-acakan. “ough..jok!..ough..jok!!” ajie menggeliat. “shit!anj*ing!enak jie..ough...ough...” “ah...ah...ah...” kadang desahan yang sama keluar dari mulut keduanya. Gerakan pinggul joko yang maju mundur menghujamkan kontolnya ke dalam anus ajie, terlihat sangat indah dan sangat erotis. Warna agak kontras terlihat dari tubuh keduanya. Kulit ajie agak lebh terang dari pada kulit joko yang gelap. “ough..ough..” joko terus memacu kentotannya. Pergumulan mereka sangat panas. Jika orang melihat persetubuhan mereka, tidak akan percaya kalau mereka adalah polisi. Wajah mereka yang lumayan, tubuh mereka yang seksi, dan perawakan mereka yang macho, sama sekali tidak ada tanda-tanda suka sejenis. Namun, persetubuhan mereka yang panas, orang akan sangat terkesima. Ada polisi yang suka ngentot dan dikentot dengan sejenis. Ah...nikmatnya! “hah..hah..hah...ough...” desahan mereka makin keras. Joko sepertinya akan segera orgasme. Persetubuhan mereka sudah sekitar 30 menit. Joko mempercepat gerakan pinggulnya. “ough!ough!shit!” terus dan terus, joko menghujamkan kontolnya. Dan akhirnya..crot..crot..crot.. “oughhhhhhhhhhhhhhhh!!!oh..oh..oh..” joko mencapai klimaks, ia mendapat orgasme. Pejuhnya muncrat di luar anus ajie. Ia sengaja memuncratkan pejuhnya di luar anus, sehingga mengotori bagian bawah perut ajie. “hos..hos..hos..ough...” joko masih merasakan sisa-sisa kenikmatan. Ajie sendiri masih merasakan anusnya berdenyut-denyut. Kemudian joko kembali merebahkan tubuhnya di atas tubuh ajie. Mereka berpelukan sampai tertidur. Persetubuhan sejenis terakhir mereka berlangsung dengan hebat. Mereka berdua sepertinya tida menyiak-nyiakan malam terakhir ini. Sayang, persetubuhan terlarang mereka harus berhenti sampai disini. Pagi harinya, perpisahan terjadi juga. Ajie tidak bisa mengantar joko di bandara. Ia hanya bisa melepas kepergian joko di rumah sebelum berangkat. Joko sambil memegang pipi ajie, mengatakan sesuatu: “jie, terima kasih untuk semua. Kamu udah berikan semuanya untukku” “sama-sama jok, aku juga bahagia selama kita bersama. Aku menikmati segala kebersamaan kita” “aku pergi dulu, jsemoga bisa bertemu” “jaga diri kamu jok”. Lalu mereka berciuman mesra sebagai tanda perpisahan. Kemudian joko berangkat. Ajie melihat keberangkatan joko dengan kesedihan mendalam. Ia ragu, apakah bisa bertemu dengan joko dan mereguh kenikmatan lagi.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment