BIRAHI 2 POLISI (Bag.3)
Hubungan seks antara joko dan ajie makin lama makin panas. Mereka semakin liar dan tidak memperdulikan waktu maupun tempat. Salah satu buktinya adalah saat mereka melakukan hubungan seks di tempat terbuka di saat siang bolong. Siang itu, sekitar jam 12 siang saat jam istirahat, joko mengajak ajie makan siang bareng. Setelah selesei makan, mereka tidak langsung balik ke markas, joko malah mengajak ke suatu tempat. “kita muter-muter bentar, jie!” terang joko. “mau kemana?” “udah..ikut aja, kamu pasti suka” joko mengajak ajie setengah mememaksa. Lalu mereka pun menaiki sepeda motor dengan berboncengan menuju ke luar kota. “ini khan ke luar kota jok. Mau kemana tho?” ajie penasaran. Joko yang ditanya diam saja, dia tetap memacu kendaraannya menuju suatu tempat. Setelah melaju di jalan aspal, joko mengarahkan motornya masuk ke sebuah jalan kecil yang tak beraspal. Daerah sekitar situ ternyata adalah kebun ketela. Setelah kurang lebih berjalan 200m, joko mengentikan motornya di pinggir jalan kecil. “ini mau kemana?trus, mau ngapain lagi?” ajie terus-terusan bertanya karena makin penasaran. “hm..aku pingin ngentot kamu disekitar sini” jelas joko dengan mimik muka mesum. “hah!disini?sekarang?” “iya..ntar cari tempat yang agak nyaman. Yuuks!” ajak joko sambil menarik tangan ajie. Kemudian mereka berjalan ke arah kebun dan melintasi rindangnya kebun ketela. “jok, kamu becanda khan?. Gak mungkin kita bercinta disini. Aku gak mau, seumur-umur pun ogah”. Joko tidak peduli dengan perkataan ajie. Ia terus menarik tangan ajie memasuki kebuh ketela. Setelah berjalan tidak terlalu jauh, mereka sampai di tengah-tengah kebun tersebut. Tepat di tengah-tengah kebun itu, ada sebuah pohon yang sangat rindah yang dibawahnya tumbuh rumput. Joko mengentikan langkahnya di dekat pohon tersebut. “disini kita nge-sex!” kata joko. “disini??ogah, aku tetap gak mau. Ntar kalo ada orang liat gimana?malu!!!lagian, siang-siang gini, kayak gak ada waktu laen aja. Malem aja..” ajie terus-terusan menolak permintaan joko. Namun sepertinya joko tetap tidak peduli, dia malah melakukan aksi yang membuat jantung ajie berdetak kencang. Joko melepaskan bajunya satu demi satu. Dimulai dengan baju seragam atas berwarna cokelat, kemudian kaos warna abu-abu khas polisi, juga ia lepas. Sekarang dada bidang joko terilhat dengan gagahnya, dihiasi puting hitam ketat dan bulu-bulu halus. Warna kulit joko yang coklat, terlihat mengkilat karena keringat. “gimana?tetep gak mau?” tanya joko tanpa dijawab ajie. Lalu joko menarik celana cokelatnya ke bawah dan melepaskannya. Sekarang ia hanya tinggal mengenakan celana dalam warna putih yang kekecilan. Celana dalam itu karena terlalu kecil, sehingga seperti tidak mampu menopang kontol gedhe punya joko. Kontol joko membayang jelas di balik celana dalam putih tersebut. Ah..terlihat besar. Beberapa helai jembutnya terlihat menyembul dari balik celanan. Ajie yang melihat pemandangan tersebut hanya bisa menelan air ludahnya. “tetep aja gak mau?” sekali lagi joko menanyakan hal tersebut ke ajie. Kemudian, tanpa malu-malu, joko melepaskan celana dalamnya, sehingga telanjang bulat. Dia berdiri tegak telanjang bulat dan hanya mengenakan celana bootsnya, memamerkan kontolnya. Joko sepertinya sangat bangga dengan kontolnya tersebut. Kontolnya yang masih tidur, menggelantung seraya berteriak-teriak memanggil ajie. Ajie yang melihat joko sudah telanjang bulat, nafas dan detak jantungnya makin tidak karuan. Ia tidak bisa bohong kalau terangsang. Ia sangat menyukai tubuh seksi joko, dan tentu saja suka kontolnya. Ia pun mendekat ke arah joko. Joko menyambut ajie dengan pelukan mesra, kemudian ia mencium ajie. Mereka sekarang berciuman panas, dan selanjutnya perpagutan satu sama lain. Ciuman di lehar dan belakang telinga telah membuat darah mereka menjadi naik dan mendidih. Sambil berciuman, ajie berusaha melepaskan bajunya satu demi satu. Dia melepaskan baju bagian atasnya. Ajie kemudian memperlebar area ciumannya terhadap joko dengan menjilati ketiak joko yang lebat. Dengan penuh nafsu, ia menggesek-gesekkan hidunganya ke rambut ketiak joko, sambil menjilati keringat joko yang baunya menyengat. Setelah itu, masih dengan posisi berdiri, ia menurunkan bibirnya untuk menjilati puting joko. Awalnya ia pelintir puting kanan, lalu yang kiri. Setelah itu, ia kulum puting itu dengan mulut dan lidahnya. “ough...ough...” joko menggerang pelan menikmati kuluman ajie. Sedangkan tangan joko, memegangi kontol ajie dan mengocoknya pelan. Ia mainkan buah peler dan batang kontol ajie. Setelah itu, joko duduk dengan bersandar pada batang pohon. Ia menjulurkan kakinya dan meminta ajie untuk mengoral kontolnya. Ajie kemudian mendekat dan jongkok di hadapan joko. Ia memegang kontol joko yang sudah mengacung bak menara eiffel. Kontol sepanjang 19 cm itu, ajie pegang batangnya, lalu ia mulai jilati seperti makan es krim. “ough...lagi jie, suck it!”. Ajie menikmati kontol joko dengan senang hati. Ia jilati seluruh batang, kemudian buah pelernya juga. Puas dengan jilatan, ajie memasukkan kontol joko ke dalam mulut. Sekarang, ajie membanamkan kontol ajie di dalam mulutnya dalam-dalam, lalu ia sedot. “ough...oughhhh!!!” joko menggelinjing saat sedotan mulut ajie membuat kontolnya merasakan sensasi luar biasa. Ia pegangi rambut ajie, dan menjambak-jambaknya taktala mendapat kenikmatan. Ajie memasukkan kontol joko ke dalam mulut, lalu disedot di dalam, kemudian ia keluarkan lagi, berulang-ulang sehingga membuat joko menggerang nikmat. Tangan ajie pun tak mau kalah dengan mulutnya, ia pegangi batang kontol joko, ia kocok, ia juga menggerayangi buah peler dan bibir anus joko. “ah..ah...bagus jie, aku suka itu, isep lagi!!!ough...”. “nymm...nymmm” ajie melumat kontol joko. Permainan oral ajie hanya berlangsung sekitar 5 menit saja. “udah jie, aku pingin ngentot sekarang. Takut gak keburu” joko meminta ajie mengentikan pemanasan karena takut waktunya tidak cukup. Kemudian, joko berdiri. Ia menyuruh ajie nungging dengan berpegangan ke batang pohon. “kamu nungging sambil pegangan pohon jie” perintah joko. Lalu ajie pun melakukan posisi yang diminta joko. Sebelumnya, ia melorotkan celana coklat seragam yang ia kenakan dan celana dalamnya selutut. Joko mencium bibir ajie sekali dengan mesra sambil membetot kontol ajie. Kemudian, ajie melakukan posisi setengah nungging dengan tangan berpegangan batang pohon. Joko sepertinya sudah tidak sabar, ia langsung merogoh lobang ajie dengan jari tangan sebagai pemanasan sambil mencium leher ajie. “ah...” birahi ajie mulai naik. Lalu, tanpa panjang lebabr lagi, joko memasukkan kontolnya ke lobang ajie. “arrggh...!!” ajie merintih pelan saat kontol joko mulai memasuki lobangnya. Ia kadang masih merasakan sakit di awal penetrasi karena kontol joko yang gedhe, sehingga butuh waktu supaya anusnya terbiasa. Joko memasukkan kontolnya dengan pelan, ia benamkan dalam-dalam, dan setelah sampai di dalam anus, ia menggoyang pantatnya. “ough...nikmatnya pantatmu jie. Ah...!” joko menggerang karena nikmat. “argh..jok, enak jok!lagi!” “ough..ough...ough...” joko mempercepat tempo kentotan. Ia menusuk-nusukkan kontolnya ke dalam lobang ajie. Ajie sendiri mengocok kontolnya yang sudah tegang dengan tangan kirinya. “ough..ough..yes..ough..ough..yes...” joko makin liar menghujamkan kontolnya. “ah..ah..jok, aku suka kontol gedhemu! ah...!” ajie sangat menikmati kentotan joko. “kamu suka kontolku ya?enak ya?argh..argh..!”, sambil ngentot, tangan joko memegang pinggang ajie. Joko sesekali menunduk untuk menciumi leher dan punggung ajie yang terlihat mengkilat karena keringat. “rasakan ini!ah..ah..ah..” joko terus terusan menembakkan kontolnya. Plok..plok..plok..., bunyi benturan antara pantat ajie dengan paha joko terdengar cukuo keras karena kerasnya kentotan joko. “ah..ah..ah...pantatmu jie, anj*ng!!!!” joko menusuk-nusukan kontolnya lebih ke dalam. Saat kontol ia benamkan di dalam anus, kadang ia sogok depan belakang, kadang ia goyangkan kanan kiri. “jok, lebih dalam jok, lagi..oughhh..aku suka!!!” ajie ketagihan dengan kentotan joko. Ia bisa merasakan kontol gedhe joko berada di dalam anusnya. Dia yang awalnya merasakan sedikit sakit, sekarang sudah merasakan nikmat yang luar biasa. “ough...ough..enak banget jie, pantatmu ueeenaaak!!”. Pergumulan mereka makin panas. Mereka tidak peduli dengan suasana saat itu, di siang bolong dan di tempat terbuka. Mereka tidak peduli dengan semua itu karena sudah buta oleh nafsi birahi. Plok..plok...plok..bunyi benturan itu makin keras. Angin sepoi berhembus di bawah pohon nan rindang yang membawa kesejukan, namun itu semua tidak berpengaruh terhadap joko dan ajie. Mereka tetapi berkeringat dan semakin memanaskan suasana. “kentotanmu enak jok, lagi..lagi. Ouggghhh...!!!” ajie merancu karena tidak tahan dengan rasa nikmatnya. ”suka ya kentotanku?, pantatmu juga enak jie, ough..ough...” joko terus memacu gerakan pinggulnya. Ajie seperti tak mau kalah, sesekali menggerakkan pantatnya ke kanan dan ke kriri atau ke depan belakang mengikuti gerakan joko. Itu semua dilakukan supaya mendapat kenaikmatan lebih. Tusukan kontol joko ke dalam lobang anus ajie semakin liar. “oh yes..come, on!!!ough..ough...” ia memacu pantatnya sembari terus memegang erat pinggul ajie. Ajie yang mengocok kontolnya sendiri, seperti mau orgasme terlebuh dahulu. “jok, aku keluar duluan!!!” teriak ajie. Mendengar itu, joko makin semangat. “ough..oug...come on baby!!” joko menyemangati diri sendiri. “Oughhhhhh!!!!” ajie meregang saat mencapai klimaks. Crot..crot...pejuhnya muncrat sampai mengenai batang pohon. “ah..ah..ah..” ajie mendesah merasakan kenikmatan. Ia menengokkan kepala dan melihat joko yang masih semangat mengentotnya. “ough..ough...enak bgt!!!” “lebih dalam jok!lagi...” aji memberi semangat kepada joko. Tidak berapa lama kemudian... “oughhhhhh!!!!ah..ah...” joko mencapai klimaks dan memuncratkan pejuhnya di dalam anus ajie. “ah..ah..ah..shit, enak jie!enak bgt!ah...ah...” joko berkata dengan kontol masih menghujam di dalam anus. Tangga joko masih memegang erat pinggul ajie. “kamu hebat jok, kentotanmu enak” terang ajie. Lalu setelah joko mencabut kontolnya, ajie berdiri. Joko kemudian merangkul ajie dari belakang dang menciumi leher ajie. “aku sayang kamu jie, pantatmu enak!” rayu joko. Ajie mendengarnya dengan bahagia. Saat mereka sedang bermesraan, tiba-tiba ada lelaki tua, mungkin yang punya kebun ini, muncul di depan mereka. Pak tua tersebut jelas-jelas melihat dua manusia sejenis yang telanjang bulat sedang berpelukan mesra. Pak tua itu hanya tertegun kaget dan tak percaya dengan apa yang ia lihat. Joko dan ajie yang kaget dengan kemunculan pak tua tersebut, hanya saling berpandangan. Kemudian, joko berkata sesuatu. “ee..maaf pak” kata joko memecah keheningan. Lalu ia melepas pelukannya ke ajie. Joko dan ajie mengambil baju mereka yang berserakan di tanah dan mengenakannya. Pak tua sendiri masih melihat mereka berdua tanpa bicara. Ia semakin kaget setelah tahu bahwa dua laki-laki yang ia lihat adalah polisi. Setelah berpakaian lengkap, kemudian ajie dan joko beranjak meninggalkan pak tua dengan keherannya seorang diri. Mereka masuk ke dalam kebun ketela untuk menuju pinggir jalan dimana motor mereka diparkir. “permisi pak...” joko masih sempat-sempatnya berkata seperti itu kepada pak tua sebelum beranjak pergi. Sesampainya di motor, mereka berdua langsung menaikinya dan memacu sekencang-kencangnya meninggalkan kebun tersebut. Sore harinya sepulang dari kerja, joko dan ajie melanjutkan permainan liar mereka. Sepertinya apa yang sudah mereka lakukan siang sebelumnya belumlah cukup. Setiba di rumah, joko langsung menuju kamar untuk ganti pakaian. Sedangkan ajie berada ruang makan untuk mengisi perut. Saat ajie masih berada di ruang makan, joko keluar kamar dan muncul dihadapan ajie. Ajie melihat joko telanjang dada dan hanya mengenakan celana pendek putih tipis. Ajie sudah yakin, kalo joko gak pakai celana dalam karena bisa melihat dengan sama-samar kontol joko yang bergelantungan di balik celana putihnya. “kamu gak pake cd ya jok?” tanya ajie. Joko hanya tersenyum tak menjawab. Lalu tiba-tiba joko sudah memeluk ajie dan menyosor bibir ajie. Ajie yang belum siap, langsung kaget, namun ia tak bisa menolaknya. Joko terlihat sangat bernafsu, ia mencium bibir ajie dengan penuh gairah. Bahkan joko sampai menggerayangi leher ajie, sehingga membuat ajie menjadi bergairah juga. Joko sepertinya sudah gila, karena mereka saat itu tidak berada di dalam kamar, melainkan di ruang makan. Joko semakin liar, ia melepaskan baju ajie satu persatu sehingga sekarang ajie duluan yang telanjang bulat. Lalu, joko membopong ajie dan menidurkan ajie di atas meja makan. Kontol ajie yang sudah tegang, langsung menjadi sasaran mulut joko. Dengan ganas, joko melumat kontol ajie. Ia kocok dan sedot dalam-dalam, sehingga membuat ajie yang terlentang di atas meja makan hanya bisa menggelinjing merasakan nikmat. “ough…ough..” ajie mendesah pelan setiap kali joko menyedot kontolnya di dalam mulut. Jari tangan joko tak mau kalah, ia merogoh-rogoh lobang anus ajie. “jok, ahhh….” joko semakin memompa sedotannya. Ia sangat bernafsu melihat kontol ajie. Ia masukkan ke dalam mulut, ia keluarkan, berulang-ulang, sehingga menimbulkan sensasi bagi ajie. Tak berapa lama kemudian, ajie sepertinya akan mencapi klimaks. “jok..mau keluar neh” lalu crot..crot.. “oughhhhh!!!!ah..ah…” joko meregang saat kontolnya memuncratkan pejuhnya. Muka joko sampai terkena pejuhnya. Lalu, dengan mulutnya, joko menjilati sisa-sisa pejuh ajie yang tumpah. Joko sepertinya ingin bermain liar. Dia mengambil borgol dan memborgol kedua tangan ajie. “jok, apa-apaan ini?” ajie penasaran. Joko tak mau menjawab, ia terus melanjutkan aksinya. Kemudian, joko sudah mengacungakan kontolnya yang menegang di depang bibir anus ajie. Joko mengangkat kedua kaki ajie supaya lobangnya lebih terbuka. Lalu tanpa pikir panjang lagi, joko langsung menghujamkan kontolnya ke dalam anus ajie. “oughhhh!!!arghhhh..” ajie berteriak saat kontol joko mulai memasuki anusnya. Dengan sigap, joko langsung menggerak-gerakkan pantatnya maju mundur. “oh yes..fuck!oh yes…” joko terlihat sangat bersemangat mengentot ajie. Pinggulnya bergerak maju mundur, kanan kiri, menghujamkan kontolnya di anus ajie. Joko sepertinya lagi ingin bermain kasar. “jok, pelan jok!!!ough…!” di antara kenikmatan, ajie masih merasakan rasa sakit karena liarnya kentotan joko. Joko membobol lobang anus ajie tanpa ampun. Dengan kecepatan yang lumayan, ia menusuk-nusukkan kontolnya. Ia sepertinya tidak peduli dengan rintihan ajie yang makin tidak karuan, antara nikmat dan sakit. “ah..ah..ah..ah” joko terus memompa kentotannya. Sesekali ia menghentikan sodokannya saat kontolnya berada di dalam anus, lalu ia mengggoyang pelan. “jokkkkkkkk..enak jok, lebih keras!!” ajie ketagihan dengan goyangan joko. “enak ya!ough….pantatmu enak juga jie, aku suka banget. Ough….” joko masih menggoyangkan pinggulnya dengan pelan. Namun itu tidak berlangsung lama, joko kemudian mempercepat kentotannya lagi. “ough…ough..ough…” nafas joko juga tidak karuan. “lagi jok, lebih dalam, aku suka kentotannya. Ah…”. Lalu, joko makin liar dalam bercinta. Ia mengangkat tubuh ajie dan menggendongnya dengan kontol yang masih menancap di dalam anus ajie. Tangan ajie yang diborgol, ia kalungkan di lehernya. Sambil berdiri ia menyodok-nyodok anus ajie. “suka kayak gini?enak gak?” tanya joko disela-sela ia mengentot ajie. “suka banget jok, aku suka!!!ough….!!!”. Joko lalu berjalan menuju tembok sambil terus mengentot. Muka joko yang tepat berada di dada ajie, menciumi puting ajie, ia sedot bahkan ia gigit.. “jok!!!..!!!ough….lagi jok!!enak!!!”, ajie merancu tak karuan. Ajie setengah berteriak saat kontol joko menusuk bagian paling dalam anusnya. Permainan makin tidak terkendali. Mereka sampai di tombok, joko menyandarkan tubuh ajie pada tembok sambil terus mengentot ajie. Joko makin mempercepat tempo sodokkannya sampai seperti membentur-benturkan tubuh ajie ke tembok. “ah..ah..ah…enak banget jie, pantatmu!!” “jok, makin keras..ouggh…!!” nafas mereka berdua menderu makin tidak karuan. Keringat keluar bercucuran dari tubuh mereka. Tembok yang menjadi sasaran tumpuan punggung ajie, menjadi basah. Joko terus menghujamkan kontolnya ke anus ajie. “oh yes..oh yes...!” joko semakin bersemangat. “ough..ough..” ajie menerima hujaman kontol joko sambil menjambak-jambak rambut joko. Setelah sekitar 20 menit lebih, permainan liar itu akan mencapai klimaks. Joko sepertinya akan orgasme. Ia semakin mempercepat kentotannya pada lobang ajie. “ough yes..ough yes…!!” akhirnya..crot crot.. “oughhhhhh!!!!” tubuh joko meregang saat ia memuncratkan pejuhnya di dalam anus ajie. “oh yes…nikmat bgt jie, ah..ah…” jok mengatur nafasnya. Ajie yang masih diborgol, menciumi leher joko mesra. “aku juga suka jok, kentotanmu enak!”. Lalu masih dengan kontol yang menancap di anus ajie, joko menggendong ajie dan berjalan pelan. Bibir Mereka berciuman mesra. Kemudian, joko duduk di sofa, sedang ajie berada di atas merebahkan kepalanya di dada joko. Sambil meraba-raba bulu halus joko, ajie mengatakan sesuatu. “kamu gila jok, makin gila!” “siapa dulu, joko!. Tapi kamu suka khan yang kayak gini?” “ya jelas suka!enak sih!” jawab ajie diselingin senyum manis. “jok, bukain ini borgol!” pinta ajie. “eh iya, maaf..lupa” “ya udah, ambil dulu kuncinya” “hm..tapi aku males bangkit dari sini. Aku gak mau lepas dari pelukanmu” kata joko sedikit manja. “udah sana!cepetan ambil!” “iya iya!” lalu joko menuju kamar mengambil kunci borgol. Di atas kursi, ajie yang menunggu joko mengambil kunci, terlihat senyum-senyum membayangkan pergumulan yang baru saja terjadi antara dia dengan joko. Ia merasa sangat puas!.
Bersambung
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment